Ejakulasi Dini dan Gangguan Ereksi: Dua Tantangan Seksual yang Sering Bersamaan pada Pria

Penulis: Irma Rahmasari
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi seseorang yang mengalami ejakulasi dini

Diagnostik ejakulasi dini melibatkan penilaian oleh seorang profesional kesehatan, dan tergantung pada penyebabnya, dapat ditangani dengan berbagai cara, termasuk konseling psikologis, terapi perilaku, atau pengobatan medis seperti obat-obatan tertentu.

Penting untuk dicatat bahwa setiap individu mungkin memiliki pengalaman ejakulasi yang berbeda, dan apa yang dianggap sebagai ejakulasi dini bagi satu orang mungkin tidak demikian bagi orang lain.

Baca juga: 4 Manfaat Luar Biasa Bunga Putri Malu untuk Kesehatan, Penelitian Terbaru Ungkap Keajaiban Alam

Jika seseorang merasa terganggu oleh masalah ini, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan yang berkualifikasi untuk mendapatkan evaluasi dan saran yang tepat.

Menurut seorang Medical Sexologist bernama dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS, ejakulasi dini merupakan kondisi di mana seorang pria mengalami ejakulasi dengan cepat setelah penetrasi atau bahkan sebelumnya.

Ini bukan masalah ereksi, melainkan lebih pada kontrol ejakulasi.

dr. Binsar menjelaskan bahwa ejakulasi dini dapat terjadi pada pria dengan ereksi yang kuat dan keras.

Namun, ia menegaskan bahwa ejakulasi dini tidak berdiri sendiri, melainkan seringkali diikuti oleh hilangnya ereksi.

Menurutnya, hal ini disebabkan oleh gangguan pembuluh darah.

Lebih lanjut, dr. Binsar menyebutkan bahwa hampir 80-90 persen atau bahkan 100 persen pasien yang mengalami ejakulasi dini melaporkan hilangnya ereksi.

Ia juga menjelaskan bahwa terdapat empat tingkat ereksi, dengan tingkat paling keras seperti mentimun dianggap sebagai kondisi normal.

Namun, pada pria dengan ejakulasi dini, tingkat ereksi dapat berubah dengan cepat.

dr. Binsar menggambarkan bahwa ereksi yang awalnya keras dapat cepat berubah menjadi lembek, mirip dengan kondisi sosis atau pisang yang tidak bertahan lama.

Hal ini menunjukkan bahwa ejakulasi dini seringkali berhubungan dengan gangguan ereksi.

ilustrasi masalah ejakulasi dini (freepik.com)

Meskipun demikian, dr. Binsar menegaskan bahwa kondisi ini dapat ditangani.

Penyebab ejakulasi dini dan hilangnya ereksi dapat bervariasi, tetapi dengan pemahaman yang tepat dan pengobatan yang sesuai, banyak pria dapat mengatasi masalah ini.

Penjelasan dari dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS, disampaikan dalam sebuah program Kesehatan Seksual yang disiarkan pada 21 Juli 2022 dan dilansir oleh Tribunhealth.com melalui tayangan YouTube Warta Kota Production.

Baca juga: 9 Manfaat Minyak Kelapa untuk Kesehatan, Salah Satunya Tingkatkan Kolesterol Baik

Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini.

(Tribunhealth.com/IR)