Namun, penelitian terbaru telah menyoroti potensi kunyit dalam meredakan peradangan dalam lambung, dengan kandungan utamanya, kurkumin, menonjol sebagai bahan yang sangat bermanfaat.
Kurkumin, senyawa aktif yang memberikan warna kuning pada kunyit, telah dikenal memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan yang kuat.
Ini berarti bahwa kunyit tidak hanya memberikan warna dan rasa unik pada masakan, tetapi juga dapat menjadi senjata alami dalam melawan peradangan di dalam tubuh, termasuk di dalam lambung.
Peradangan dalam lambung adalah masalah umum yang dapat menyebabkan berbagai gejala yang tidak menyenangkan, termasuk sakit perut, mulas, dan gangguan pencernaan lainnya.
Konsumsi kunyit secara teratur telah dikaitkan dengan kemampuannya untuk membantu meredakan peradangan dalam lambung, sehingga membantu mengurangi gejala yang terkait.
Baca juga: 9 Manfaat Minyak Kelapa untuk Kesehatan, Salah Satunya Tingkatkan Kolesterol Baik
Studi-studi telah menunjukkan bahwa kurkumin dapat bekerja dengan cara menghambat aktivitas enzim-enzim yang memicu peradangan, serta menetralkan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel dalam lambung.
Ini menjadikan kunyit sebagai pilihan alami yang menjanjikan untuk menjaga keseimbangan asam lambung dan mencegah peradangan yang berlebihan.
4. Jahe
Selama berabad-abad, jahe telah menjadi bagian integral dari pengobatan tradisional di berbagai budaya di seluruh dunia.
Salah satu manfaat utama jahe yang telah diakui secara luas adalah kemampuannya untuk meredakan gangguan pencernaan, termasuk masalah asam lambung.
Dalam pengobatan tradisional, jahe telah digunakan dalam berbagai bentuk, mulai dari teh jahe hingga ramuan jahe yang dikonsumsi secara langsung.
Asam lambung adalah kondisi di mana asam lambung berlebihan diproduksi dalam lambung, yang dapat menyebabkan gejala seperti nyeri perut, mulas, dan refluks asam.
Meskipun ada banyak obat-obatan yang tersedia untuk mengobati asam lambung, beberapa orang mencari alternatif alami untuk meredakan gejala tersebut.
Jahe telah terbukti memiliki sifat-sifat yang dapat membantu menenangkan saluran pencernaan dan mengurangi produksi asam lambung berlebih.
Ini terutama karena kandungan senyawa aktif dalam jahe, seperti gingerol dan shogaol, yang memiliki efek antiinflamasi dan antispasmodik.
Gingerol, khususnya, telah diteliti karena kemampuannya mengurangi iritasi lambung dan merangsang pergerakan usus, yang dapat membantu dalam mengurangi gejala asam lambung.
Penggunaan jahe dalam pengobatan asam lambung dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara yang paling umum adalah dengan membuat teh jahe.
Caranya cukup sederhana, cukup iris jahe segar dan rebus dalam air panas selama beberapa menit, kemudian saring dan minum teh jahe tersebut.
Teh jahe ini dapat diminum beberapa kali sehari untuk membantu meredakan gejala asam lambung.
Selain teh jahe, jahe juga dapat dikonsumsi dalam bentuk lain, seperti dikonsumsi langsung, dipepres dalam makanan, atau sebagai suplemen jahe.
Baca juga: 75 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 yang Islami dan Penuh Makna