Keseringan Makan Asin Menyebabkan 10 Penyakit Berikut, Termasuk Darah Tinggi dan Jantung

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ilustrasi makanan yang mengandung tinggi garam

TRIBUNHEALTH.COM - Garam adalah mineral yang terdiri dari ion natrium dan klorin.

Garam biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai perasa ataupun pengawet.

Sayangnya konsumsi garam berlebihan sangat berbahaya untuk kesehata.

Kanal kesehatan NDTV melansir, makan terlalu banyak garam dapat menyebabkan tekanan darah tinggi hingga penyakit jantung, dan sederet penyakit berikut.

1. Tekanan darah tinggi

Konsumsi garam berlebihan erat kaitannya dengan tekanan darah tinggi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan gangguan ginjal.

ilustrasi seseorang yang mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi (kompas.com)

2. Peningkatan risiko kardiovaskular

Asupan garam yang tinggi dapat menyebabkan kekakuan arteri, penyempitan pembuluh darah, dan peningkatan risiko serangan jantung dan penyakit kardiovaskular lainnya.

3. Retensi cairan

Mengonsumsi terlalu banyak garam dapat menyebabkan tubuh menahan air sehingga menyebabkan kembung, bengkak, dan penambahan berat badan.

Baca juga: Kemenkes Tetapkan Batas Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak agar Tak Terkena Diabetes dan Hipertensi

4. Kerusakan ginjal

Kelebihan garam memberi tekanan pada ginjal, berpotensi menyebabkan batu ginjal, penurunan fungsi ginjal, dan bahkan penyakit ginjal kronis.

5. Risiko Osteoporosis

Pola makan tinggi garam dapat menyebabkan peningkatan ekskresi kalsium, yang dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang dan peningkatan risiko osteoporosis.

ilustrasi seseorang yang mengalami masalah lambung (kompas.com)

6. Peningkatan risiko kanker lambung

Asupan garam yang tinggi telah dikaitkan dengan risiko kanker lambung yang lebih tinggi, karena dapat merusak lapisan lambung dan mendorong pertumbuhan bakteri Helicobacter pylori.

7. Gangguan fungsi kognitif

Penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi garam yang tinggi dapat berdampak negatif pada fungsi kognitif, termasuk memori dan perhatian.

Baca juga: Stres hingga Kesepian Dapat Merusak Otak dan Fungsi Kognitif, Cegah dengan Langkah Berikut

8. Dehidrasi

Asupan garam yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan cairan tubuh, menyebabkan dehidrasi dan gejala terkait, seperti kelelahan, pusing, dan penurunan kinerja fisik.

9. Peningkatan risiko penyakit autoimun

Penelitian menunjukkan bahwa pola makan tinggi garam dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit autoimun, termasuk multiple sclerosis dan rheumatoid arthritis.

10. Dampak negatif terhadap kesehatan mental

Asupan garam yang tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan mood seperti depresi dan kecemasan.

ilustrasi gula dan garam (lampung.tribunnews.com)

Untuk meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan, penting untuk mengurangi asupan garam yang berlebihan.

Berikut adalah beberapa langkah untuk membantu mengurangi asupan garam Anda:

  • Perhatikan kandungan garam yang tercantum pada makanan kemasan dan pilih alternatif yang rendah sodium atau tanpa tambahan garam.
  • Menyiapkan makanan di rumah menggunakan bahan-bahan segar, memungkinkan Anda mengontrol jumlah garam yang digunakan dalam memasak.
  • Tingkatkan cita rasa masakan Anda dengan bumbu, rempah-rempah, dan jus jeruk, sehingga mengurangi kebutuhan garam tambahan.
  • Makanan olahan dan makanan cepat saji sering kali mengandung tambahan garam dalam jumlah tinggi, sehingga mengurangi konsumsinya dapat menurunkan asupan garam secara signifikan.
  • Saat membeli makanan kaleng atau bumbu, pilihlah versi rendah sodium.
  • Saat makan di luar, pilih restoran yang menawarkan pilihan menu rendah sodium atau minta modifikasi untuk membatasi kandungan garam.
  • Tetap terhidrasi dengan baik membantu menjaga keseimbangan cairan dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.
  • Buah-buahan dan sayuran secara alami rendah natrium dan kaya akan mineral, serat, dan antioksidan, yang bermanfaat untuk kesehatan secara keseluruhan.
  • Camilan alternatif yang lebih sehat, seperti buah-buahan segar, kacang-kacangan, atau popcorn biasa, daripada camilan asin seperti keripik atau pretzel.

Konsultasikan dengan ahli diet terdaftar atau penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan saran pribadi mengenai mengurangi asupan garam dan mencapai pola makan seimbang.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)