Selain Bikin Diabetes, Sering Minum Soft Drink Juga Rawan Menyebabkan Penyakit Liver

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi minuman softdrink soda

TRIBUNHEALTH.COM - Produk makanan dan minuman olahan siap saji memang dikenal tak baik untuk kesehatan, tak terkecuali softdrink.

Softdrink dikenal tidak baik dan bisa memicu diabetes jika dikonsumsi berlebihan, karena kandungan gulanya yang tinggi.

Tak hanya itu saja, konsumsi softdrink dalam jangka waktu yang panjang juga dikaitkan dengan risiko penyakit liver atau hati.

Hati memainkan peran penting dalam metabolisme gula, dan ketika dibanjiri dengan kandungan gula yang tinggi dalam softdrink, hati mengalami proses metabolisme fruktosa menjadi lemak.

Hal ini, pada gilirannya, berkontribusi terhadap perkembangan penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD), suatu kondisi yang ditandai dengan penumpukan lemak di sel-sel hati.

Konsumsi minuman ringan secara terus-menerus dapat memperburuk NAFLD, dan berkembang menjadi kondisi yang lebih parah seperti steatohepatitis non-alkohol (NASH) dan, dalam beberapa kasus, menyebabkan sirosis hati atau karsinoma hepatoseluler, suatu bentuk kanker hati.

Selain itu, tingginya kadar asam fosfat dalam minuman ringan jenis cola dapat menyebabkan peradangan hati.

Baca juga: Pengidap Diabetes Wajib Menghindari Buah Ini jika Tak Ingin Gula Darah Melonjak

Efek lain dari softdrink yang jarang kita bicarakan​

ilustrasi minuman bersoda (kompas.com)

Minuman bersoda dapat mempunyai dampak besar dan buruk terhadap kesehatan manusia karena kandungan gulanya yang tinggi dan bahan kimia tambahan.

Konsumsi secara teratur dikaitkan dengan penambahan berat badan, peningkatan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskular.

Kandungan gula dan keasaman yang berlebihan pada minuman bersoda dapat mengikis enamel gigi sehingga menyebabkan masalah gigi seperti gigi berlubang dan pembusukan.

Baca juga: 3 Makanan Sumber Mineral Penting untuk Mengatur Tekanan Darah, Bantu Hipertensi Cepat Sembuh

Obesitas

Salah satu dampak kesehatan yang paling diketahui dari softdrink adalah kontribusinya terhadap obesitas dan penambahan berat badan.

Minuman ini sering kali mengandung banyak gula tambahan, yang tidak hanya memberikan kalori kosong tetapi juga tidak memberikan rasa kenyang.

Konsumsi minuman manis secara teratur dapat menyebabkan kelebihan asupan kalori, berkontribusi terhadap penambahan berat badan dan peningkatan risiko obesitas.

Obesitas, pada gilirannya, dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, dan kanker tertentu.

Diabetes Tipe 2

ilustrasi diabetes (lifestyle.kompas.com)

Konsumsi minuman bersoda secara berlebihan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2.

Kandungan gula yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah, sehingga membebani kemampuan tubuh untuk memproduksi dan memanfaatkan insulin secara efektif.

Seiring waktu, hal ini dapat mengakibatkan resistensi insulin, suatu kondisi dimana sel-sel tubuh menjadi kurang responsif terhadap insulin.

Halaman
12