TRIBUNHEALTH.COM - Hipertensi, yang sering disebut sebagai 'pembunuh diam-diam', diam-diam mengintai jutaan nyawa dan menimbulkan risiko besar terhadap kesehatan.
Tekanan darah tinggi jika dibiarkan dapat menyebabkan komplikasi parah seperti penyakit jantung dan stroke.
Diperkirakan 7,5 juta kematian per tahun, atau sekitar 12,8 persen dari seluruh kematian, diperkirakan terkait dengan tekanan darah tinggi secara global, menurut data yang dirilis oleh WHO.
Banyak faktor yang menyebabkan hipertensi berada dalam kendali kita.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Family Medicine and Primary Care, hipertensi sangat didorong oleh serangkaian faktor risiko yang dapat dimodifikasi.
Kanal kesehatan Times of India melansir, dengan menghindari kebiasaan berikut ini, risiko hipertensi bisa diminimalisir.
Apa itu Hipertensi?
Hipertensi adalah suatu kondisi kronis yang ditandai dengan peningkatan tingkat tekanan darah.
Menurut Mayo Clinic, tekanan darah diukur dalam milimeter air raksa (mm Hg).
Hipertensi adalah pembacaan tekanan darah 130/80 milimeter air raksa (mm Hg) atau lebih tinggi.
Dua angka digunakan untuk mewakili tekanan darah.
Angka pertama (sistolik) melambangkan tekanan pembuluh darah yang tercipta saat jantung berkontraksi atau berdetak.
Tekanan arteri di antara detak jantung ditunjukkan dengan angka kedua (diastolik).
Penyebab hipertensi yang harus dihindari
Pola makan yang tidak sehat
Salah satu faktor risiko utama terjadinya hipertensi adalah pola makan yang tidak sehat.
Asupan natrium yang berlebihan dan konsumsi gula yang tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah.
Untuk mengatasi risiko ini, disarankan untuk menerapkan pola makan yang menyehatkan jantung, mengurangi asupan garam dan gula, serta memilih makanan kaya nutrisi.
Baca juga: 5 Manfaat Tersembunyi Kentang, Bantu Mengontrol Hipertensi dan Stabilkan Gula Darah
Kurangnya aktivitas fisik
Gaya hidup yang kurang gerak merupakan kontributor utama terjadinya hipertensi.