Pengidap Hipertensi Perlu Tahu, Mengubah 5 Kebiasaan Ini Bisa Bikin Tekanan Darah Jadi Stabil

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ilustrasi seseorang yang mengalami hipertensi

Sebaliknya, olahraga teratur terbukti bermanfaat dalam mengelola tekanan darah.

Memasukkan aktivitas fisik ke dalam rutinitas harian Anda, bahkan melalui olahraga sederhana, dapat berdampak signifikan pada kesehatan jantung Anda.

Merokok dan penggunaan tembakau

ilustrasi bahaya asap rokok (sehatq)

Merokok dan penggunaan tembakau merupakan penyebab utama hipertensi.

Bahan kimia berbahaya dalam tembakau dapat menyempitkan pembuluh darah sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Konsumsi alkohol berlebihan

Konsumsi alkohol berlebihan mempunyai kaitan langsung dengan hipertensi.

Para ahli menyarankan untuk tidak berlebihan dalam mengonsumsi alkohol, dengan menjelaskan apa saja yang termasuk dalam kebiasaan minum yang sehat.

Minum secara bertanggung jawab adalah kunci untuk menjaga tekanan darah dalam kisaran yang aman, seperti yang disoroti dalam berbagai penelitian medis.

Baca juga: Waspada 10 Tanda yang Bisa Sebabkan Pria Mandul, Hindari Alkohol dan Pakaian Ketat

Stres dan kesehatan mental

Stres kronis dan kesehatan mental memainkan peran penting dalam hipertensi.

Untuk mengatasi faktor risiko ini, individu didorong untuk mengeksplorasi teknik relaksasi, melatih kesadaran, dan mencari dukungan kesehatan mental bila diperlukan, dengan mengikuti panduan dari organisasi seperti National Institute of Mental Health.

Tanda-tanda awal hipertensi

ilustrasi seseorang yang mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi (kompas.com)

Sangat penting untuk mengenali tanda-tanda awal hipertensi, yang dapat berupa sakit kepala terus-menerus, mimisan, dan pusing, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.

Namun, hipertensi seringkali tidak menunjukkan gejala, sehingga menekankan pentingnya pemantauan tekanan darah secara teratur.

Teknik pencegahan

Untuk mencegah hipertensi, pertimbangkan untuk melakukan perubahan pola makan, melakukan olahraga teratur, dan mengelola stres melalui latihan relaksasi.

Pemeriksaan rutin dengan penyedia layanan kesehatan sangat penting untuk deteksi dan intervensi dini.

WHO menggarisbawahi pentingnya tindakan pencegahan ini.

(TribunHealth.com/Nur)