TRIBUNHEALTH.COM - Mendengkur mungkin tampak seperti kebiasaan yang biasa saja.
Padahal sebenarnya mendengkur merupakan kebiasaan yang berbahaya karena bisa terkait dengan obstructive sleep apnea (OSA).
Melansir kanal kesehatan Times of India, mendengkur sering kali merupakan gejala OSA, yaitu gangguan tidur yang ditandai dengan jeda napas berulang kali saat tidur.
OSA dapat menyebabkan tidur terfragmentasi, desaturasi oksigen, dan peningkatan stres pada sistem kardiovaskular.
Dengkuran dan henti napas berulang ini pada akhirnya membuat pola tidur terganggu dan dikaitkan dengan beragam risiko kesehatan seperti penyakit kardiovaskuler dan stroke.
Untungnya ada sejumlah tips yang dapat dicoba untuk mengatasi kebiasaan mendengkur.
Pertahankan berat badan yang sehat
Berat badan berlebih, terutama di sekitar leher, bisa menyebabkan mendengkur.
Lakukan olahraga teratur dan terapkan pola makan sehat untuk mengatur berat badan dan mengurangi kemungkinan mendengkur.
Mengubah posisi tidur
Tidur telentang dapat meningkatkan kemungkinan mendengkur.
Usahakan tidur miring untuk mencegah runtuhnya saluran napas dan mengurangi dengkuran.
Anda dapat menggunakan bantal badan atau alat pemosisian untuk membantu menjaga posisi tidur menyamping.
Konsistensi jadwal tidur membantu mengatur jam internal tubuh, sehingga mengurangi kemungkinan mendengkur.
Usahakan waktu tidur dan bangun yang konsisten, bahkan di akhir pekan.
Baca juga: Menu Sarapan untuk Menghilangkan Perut Buncit dan Menurunkan Berat Badan
Meninggikan kepala
Meninggikan kepala tempat tidur atau menggunakan bantal tambahan dapat membantu membuka saluran udara, sehingga memudahkan pernapasan dan mengurangi kemungkinan mendengkur.
Minum banyak air
Dehidrasi dapat menyebabkan lengketnya selaput lendir di tenggorokan dan hidung, sehingga menyebabkan mendengkur.
Pastikan hidrasi yang cukup sepanjang hari untuk meminimalkan efek ini.