Selain Bikin Diabetes, Ini Sederet Dampak Buruk Minuman Manis, Bisa Mempercepat Penuaan Kulit

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ilustrasi penuaan dini akibat terlalu banyak minuman manis

TRIBUNHEALTH.COM - Diabetes dan minuman serta makanan yang serba manis memang kerap dikaitkan satu sama lain.

Mengonsumsi minuman manis terlalu sering merupakan salah satu kebiasaan yang bisa memicu terjadinya diabetes tipe 2 di kemudian hari.

Namun satu hal yang perlu dicatat, dampak mengonsumsi minuman manis rupanya bukan hanya diabetes.

Sering minum manis dapat meningkatkan berat badan dan bahkan meningkatkan risiko kanker.

Minuman manis juga dikaitkan dengan kondisi mental, di mana bisa meningkatkan risiko depresi jika dikonsumsi berlebihan.

DihimpunĀ Kompas.com dari situs kesehatanĀ WebMD danĀ Healthline, berikut ini sederet dampak buruk minuman manis.

Meningkatkan berat badan

Penurunan berat badan dengan cara yang benar (Pexels)

Konsumsi gula berlebih, termasuk dari minuman, dapat meningkatkan risiko obesitas.

Pasalnya, konsumsi minuman yang manis dapat meningkatkan rasa lapar dan keinginan untuk makan atau minum minuman yang manis lebih banyak.

Meningkatkan risiko penyakit jantung

Minum minuman manis yang terlalu berlebihan tidak hanya akan memicu obesitas, tetapi juga akan meningkatkan level trigliserida, gula darah, dan tekanan darah, yang juga akan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Bahkan, terlalu sering minum minuman manis juga sudah terbukti dapat meningkatkan risiko stroke.

Baca juga: Pilu, Haslina Dapat Kabar Ayah Meninggal Dunia 15 Menit sebelum Wisuda, Berjuang Lawan Stroke

Memicu jerawat

Konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat olahan, termasuk makanan dan minuman yang manis, dapat meningkatkan risiko munculnya jerawat.

Pasalnya, konsumsi minuman yang manis dapat meningkatkan gula darah dan kadar insulin sehingga memicu peningkatan sekresi androgen, produksi minyak, dan inflamasi, sehingga jerawat dapat muncul atau bertambah parah.

Meningkatkan risiko diabetes tipe 2

Kadar Gula Darah Normal Pada Orang Sehat, Penting Diketahui untuk Cegah Diabetes (pixabay.com)

Minum minuman yang manis secara langsung dan tidak langsung dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Pasalnya, kebiasaan ini dapat memicu peningkatan berat badan dan lemak tubuh sehingga risiko diabetes juga akan meningkat.

Meningkatkan risiko kanker

Minum manis secara berlebihan dapat memicu obesitas yang juga akan meningkatkan risiko kanker.

Selain itu, konsumsi minuman manis juga akan memicu inflamasi pada tubuh dan menyebabkan resistensi insulin yang juga akan meningkatkan risiko kanker.

Baca juga: Manfaat Konsumsi Brokoli untuk Kesehatan, Cegah Kanker hingga Tingkatkan Kekebalan Tubuh

Meningkatkan risiko depresi

Mengonsumsi makan yang bernutrisi dapat meningkatkan suasana hati.

Sebaliknya, makanan atau minuman yang tinggi gula dapat berdampak negatif pada suasana hati dan emosi.

Bahkan, konsumsi minuman manis secara berlebihan dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan.

ilustrasi terjadinya penuaan dini (kompas.com)

Mempercepat penuaan kulit

Pola makan yang tidak sehat, termasuk terlalu banyak mengonsumsi makanan atau minuman manis, dapat memperparah kerutan dan mempercepat proses penuaan kulit.

Konsumsi makanan atau minuman yang manis secara berlebihan dapat merusak kolagen dan elastin pada kulit sehingga tidak dapat meregang dan menjaga kulit agar tetap terlihat awet muda.

Meningkatkan penuaan sel

Telomer adalah bagian paling ujung DNA yang bertugas untuk menjaga agar sel-sel di dalam tubuh tetap sehat.

Konsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula tinggi bisa mempercepat proses pemendekan telomer sehingga sel-sel di dalam tubuh akan menua.

Baca juga: Penyebab Utama Diabetes Ternyata Bukan Gula, Sebaiknya Waspadai Sederet Hal Ini

Menurunkan energi

Konsumsi makanan atau minuman dengan gula tambahan dapat meningkatkan gula darah dan kadar insulin sehingga energi akan meningkat.

Namun, peningkatan energi tersebut hanya bersifat sementara sehingga Anda akan merasa kelelahan dan sulit berkonsentrasi dalam 30-60 menit setelahnya.

Memicu perlemakan hati

Konsumsi fruktosa secara berlebihan sudah terbukti dapat meningkatkan risiko perlemakan hati.

Pasalnya, fruktosa dipecah oleh lever atau hati dan konsumsi yang berlebihan dapat menambah bebannya dan memicu perlemakan hati.

Minum minuman yang manis secara berlebihan ternyata bisa berdampak negatif untuk kesehatan sehingga konsumsinya perlu dibatasi.

Batas maksimal konsumsi gula

Ilustrasi gula, manakah yang baik gula kelapa atau gula pasir? (freepik.com)

Membatasi konsumsi gula per hari sangat disarankan untuk menurunkan risiko masalah kesehatan yang lebih serius.

Melansir WebMD, para wanita diimbau untuk tidak mengonsumsi lebih dari enam sendok makan atau sekitar 25 gram gula per hari dan tidak lebih dari sembilan sendok makan atau sekitar 36 gram gula per hari.

Namun, konsumsi gula terkadang tidak disadari karena beberapa jenis minuman memiliki kadar gula yang tinggi serta tidak memiliki nutrisi yang baik untuk tubuh.

Mengonsumsi gula dalam jumlah wajar umumnya aman.

Namun, konsumsi yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan.

Memahami efek terlalu banyak minum manis untuk kesehatan sangatlah penting sehingga Anda dapat membatasi konsumsi minuman manis per hari.

(TribunHealth.com, Kompas.com/Ria Apriani Kusumastuti)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "10 Efek Terlalu Banyak Minum Manis untuk Kesehatan, Tak Hanya Diabetes"