TRIBUNHEALTH.COM - Belum lama ini viral ulasan aplikasi 'No Thanks'.
Aplikasi 'No Thanks' ini tampak mudah untuk digunakan.
Pengguna bisa memindai barcode atau kode batang suatu produk atau cukup menuliskan nama produk tersebut.
Pasalnya dalam hitungan detik, aplikasi itu akan menginformasikan sejauh mana perusahaan asal produk tersebut mendukung Israel.
Aplikasi tersebut menampilkan sebuah imbauan untuk tak membeli produk tertentu.
Melansir Tribunnews.com, dalam video yang beredar di TikTok dan X, tampak perusahaan seperti Coca-Cola dan Nescafe masuk dalam daftar pemboikotan.
Diketahui jika aplikasi ini baru saja diluncurkan pada 13 November 2023 dan telah diunduh lebih dari 100.000 kali hingga hari Minggu (3/12/2023) malam.
Seperti kita ketahui bersama bahwa konflik antara Israel dan militan Hamas semakin meningkat secara drastis sejak kelompok militan itu menyerang kawasan Israel yang menewaskan 1.200 orang dan menawan 240 sandera.
Baca juga: Ada 27 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama di Tahun 2024, Ini Daftarnya
Hamas sendiri memang dikategorikan sebagai sebuah kelompok teroris oleh Uni Eropa, Amerika Serikat (AS), Jerman, hingga sejumlah negara lainnya.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas setidaknya 15.000 orang Palestina tewas sejak 7 Oktober akibat serangan balasan Israel yang menargetkan penyerangan di Jalur Gaza.
Sejak saat itu, masyarakat di banyak negara telah memposisikan diri sebagai pro-Israel atau pro-Palestina.
Namun, aplikasi ini tidak bisa lagi diunduh dari Google PlayStore sejak 1 Desember 2023.
Aplikasi ini juga tidak tersedia untuk perangkat iPhone yang menggunakan sistem iOS.
Siapa pihak yang berada di balik aplikasi ini dan apa sebenarnya tujuan dari aplikasi ‘No Thanks'?
Terlebih lagi, mengapa aplikasi tersebut tak lagi tersedia di PlayStore?
Berdasarkan keterangan dari aplikasi tersebut, 'No Thanks' dikembangkan oleh Ahmed Bashbash yang saat ini menetap di Hungaria.
Ketika dihubungi DW, ia mengaku sebagai penduduk Palestina, asal Gaza.
Baca juga: 3 Cara Merapatkan Vagina setelah Melahirkan, Wanita Perlu Tahu
Lebih lanjut, Bashbash menceritakan soal saudara laki-lakinya yang tewas dalam pembantaian dan saudara perempuannya meninggal pada tahun 2020 karena tak mendapatkan bantuan kesehatan dari pihak Israel kala itu.
"Saya mengembangkan ‘No Thanks' demi saudara laki-laki dan perempuan saya yang menjadi korban akibat pendudukan paksa, dan tujuan saya, mencoba mencegah apa yang menimpa keluarga Palestina lainnya,” kata Bashbash kepada DW melalui email.
Dia menyusun daftar perusahaan yang diduga mendukung Israel dengan bantuan situs "Boycotzionism" dan "Ulastempat".