"Itu kamar kosnya gelap tak ada lampu. Anak saya tidak pakai baju sekolah lagi. Hanya pakai tanktop dan celana training. Tatapan matanya kosong, rambutnya basah, mulut dan hidungnya berbusa,"jelasnya.
Udin menyampaikan, sang putri sudah tidak menggunakan celana dlam. Ada darah di bagian kemaluannya, beberapa kondom ditemukan di sekitar dan sejumlah botol minuman.
Baca juga: Lowongan Kerja RANS Entertainment Bulan Desember 2023 di Jakarta, Cek Posisi dan Persyaratannya
Udin menduga, putrinya, PJS dirudapaksa dan dicekoki minuman sesuatu yang membuat kondisi tubuhnya seperti itu. Karena PJS sempat muntaj dan bau seperti alkohol.
Saat itu juga Udin langsung mencurigai seorang pelajar pria yang berinisial WAS (17) yang membawa PJS dari sekolah.
Udin langsung mengabarkan kepolisian untuk mengamankan pelajar yang diduga pelaku.
"Tapi saya menduga bukan hanya dia seorang, melainkan ada beberapa orang lain juga,"ujar Udin.
Kata Udin, salah satu pelaku WAS itu baru saja berkenalan dengan anaknya sekitar dua minggu lalu dari media sosial Facebook.
Usai berkenalan, keduanya lalu bertemu. Sudah dua kali bertemu, pertama anak saya dijemput dan diantar pulang di daerah dekat rumah.
“Pertemuan yang kedua, Jumat 1 Desember 2023 kemarin, saat anak saya lama pulang dan akhirnya meninggal dunia,” ujar Udin.
Udin menyamoaikan, saat itu putri sulungnya dijemput pelaku yang baru dikenalnya itu, lalu dibawa ke tempat kos-kosan di Jalan Jamin Ginting Medan Selayang.
Pihak keluarga korban berharap seluruh pelaku yang terlibat diusut tuntas.
Baca juga: Latihan Soal dan Kunci Jawaban UAS/PAS Seni Budaya Kelas 12 SMA/MA Kurikulum Merdeka
Udin memohon agar aparat kepolisian memberi hukuman seberat-beratnya pada pelaku, kalau dapat pelaku dihukum mati.
“Kami minta pelaku dihukum mati, setimpal dengan perbuatannya yang keji hingga membuat anak saya meninggal,” ujar udin sembari menangis.
Udin dan Lena berharap kasus yang dialami anaknya ini segera diungkap polisi.
Mereka menginginkan semua pelaku yang terlibat ditangjap dan diproses hukum.
Korban Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit
Dengan kondisi putrinya yang trauma berat, Udin dan Lena membawa PJS ke klinik di kawasan Simpang Selayang dan membuat laporan ke Polrestabes Medan.
Dari klinik, PJS dinawa ke RS Bhayangkara untuk menjalani visum. Setelah itu, PJS dibawa ke rumahnya untuk dilakukan perawatan di rumah.
Namun, menjelang tengah makan, hidung PJS megekuarkan busa dan darah saat berbaring dengan ibunya.
"Karena ada busa yang keluar dari hidungnya, langsung dibawa ke RSUP Adam Malik. Rupanya, pas masih di IGD, anak saya sudah meninggal dunia,"ujar Udin.