TRIBUNHEALTH.COM - Merkuri kerap kali disalahgunakan sebagai bahan untuk produk pemutih wajah.
Meski kandungan merkuri dapat mencerahkan kulit dalam waktu singkat, namun kandungan merkuri dalam produk kecantikan dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan.
Merkuri merupakan salah satu bahan kimia yang terkadang digunakan dalam sabun dan krim pemutih kulit.
Tak hanya itu saja, beberapa produk kosmetik, seperti maskara dan pembersih riasan mata, juga kerap menggunakan merkuri sebagai bahan pengawet dalam produknya.
Baca juga: Memiliki Fungal Acne? Berikut Jenis dan Urutan Penggunaan Skincare untuk Mengatasinya
Dilansir TribunHealth dari kanal YouTube Tribun Health, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Arieffah, Sp.KK memberikan penjelasan mengenai kosmetik merkuri yang sangat populer.
Penggunaan merkuri sendiri sebetulnya sudah sejak lama digunakan. Lantas, kenapa merkuri ini menjadi barang yang sebetulnya populer?
dr. Arieffah menjelaskan, penggunaan merkuri sangat populer karena kandungan merkuri ini efektivitasnya sudah jelas, dan juga kandungan merkuri ini ditemukan sudah sejak lama, maka efektivitas sebagai skin lightening atau skin whittening itu sudah terbukti.
Kedua, harga dari kosmetik yang mengandung merkuri ini cenderung lebih murah daripada kosmetik lainnya.
Baca juga: Mengenal Bakuchiol, Alternatif Retinol untuk Perawatan Kulit, Cocok Digunakan pada Kulit Sensitif
"Saya pernah lihat barangnya, itu harganya sangat sangat terjangkau, kalau katakanlah kosmetik di pasaran berada di sekitar Rp 80 ribu sampai dengan sekian tergantung dari isi masing-masing, kalau merkuri itu kurang dari Rp 10 ribu," papar dr. Arieffah.
"Jadi memang kosmetik yang mengandung merkuri ini sangat murah."
"Oleh karena itu, penggunaan kosmetik bermerkuri luas dan mudah didapat. Mudah didapat itu kita tidak perlu membelinya di toko, di pasar pun ada."
"Jadi itulah kenapa merkuri itu menjadi barang yang susah dibasmi. Walaupun kita sudah menemukan yang baru, lightening efek kan banyak banget, okelah merkuri hydroquinone sudah kita tinggalkan, sekarang ada yang baru seperti niacinamide, ada kojic acid, ada arbutin, tapi kenapa merkuri selalu ada?."
"Karena itu tadi, kosmetik dengan merkuri itu murah, mudah didapat, harganya relatif terjangkau, dan efektivitasnya sudah jelas," lanjut dr. Arieffah.
Baca juga: 5 Penyebab Timbulnya Flek Hitam, dr. Bonita Tegaskan Pentingnya Penggunaan Sunscreen
Penggunaan Merkuri Menurut Medis
dr. Arieffah menegaskan jika kandungan merkuri ini tidak boleh digunakan sama sekali.
Pasalnya, merkuri merupakan logam berat atau salah satu logam berat yang memiliki sifat cair di suhu ruangan.
Penggunaan merkuri di bidang kesehatan sebetulnya tidak hanya untuk kosmetik whittening, tapi juga digunakan untuk tensimeter.
"Kalau dulu zaman saya itu ada tensimeter yang dipencet-pencet itu ada cairan silver yang naik ke atas, nah itu air raksa. Air raksa itu nama lain dari merkuri," ungkap dr. Arieffah.
"Jadi bahkan kita, untuk kepentingan pemeriksaan kesehatan, kita sudah tinggalkan itu, makanya kita sulit menemukan tensimeter raksa, kita temukan sekarang tensimeter digital. Karena salah satu usaha kita untuk mengurangi limbah merkuri sampai segitunya, bahkan sampai di dunia kedokteran saja kita tidak pakai lagi, apalagi yang memang tujuannya kosmetik, dan itu tidak sama sekali dianjurkan untuk digunakan," sambungnya.
Baca juga: Apakah Konsumsi Vitamin C dan Vitamin E Secara Rutin Bisa Cegah Flek Hitam? Simak Jawaban dr. Bonita
dr. Arieffah menuturkan, merkuri sendiri dapat digunakan untuk kepentingan lain.