Trend dan Viral

RS Palestina Berhenti Beroperasi, 39 Bayi Meninggal di Inkubator karena Kehabisan Oksigen

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi - 39 bayi di RS Al-Shifa di Gaza tewas di dalam inkubator usai kekurangan oksigen

TIRBUNHEALTH.COM - Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza Palestina harus berhenti beroperasi karena perang yang terus berkecamuk.

Akibatnya, 39 bayi harus meregang nyawa di inkubator akibat semakin menipisnya oksigen.

Kabar ini disampaikan langsung oleh pihak Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Sabtu (11/11/2023).

Melansir TribunTrends.com, berikut ini fakta-faktanya

RS Berhenti karena kehabisan bahan bakar

Sebelum insiden nahas ini, RS Al Shifa sudah berhenti beroperasi pada Sabtu karena bahan bakar sudah habis.

Pada saat mengumumkan kehabisan bahan bakar itu, Ashraf Al-Qidra, juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menyebut, sudah ada satu bayi yang meninggal.

“Akibatnya, satu bayi baru lahir meninggal di dalam inkubator, yang di dalamnya terdapat 45 bayi,” kata Qidra dilansir Reuters, Sabtu siang.

Pada Sabtu malam, perkembangan terbaru menyatakan sudah ada 39 bayi yang meninggal.

Kompleks rumah sakit Al Shifa, adalah fasiltas kesehatan terbesar di wilayah Gaza.

Baca juga: Singapura Larang Pengibaran Bendera Palestina-Israel, Bakal Dipenjara jika Nekat Pakai Simbol Hamas

Warga Gaza menuturkan militer Israel terus memerangi orang bersenjata Hamas sepanjang malam di dan sekitar Kota Gaza di mana rumah sakit tersebut berada.

“Situasinya lebih buruk dari yang bisa dibayangkan siapa pun.

Kami terkepung di dalam Kompleks Medis Al Shifa, dan pendudukan telah menargetkan sebagian besar bangunan di dalamnya,” kata Qidra melalui telepon.

Orang yang Bergerak di Rumah Sakit Ditembak

Ambulans yang membawa korban serangan Israel memadati pintu masuk bangsal darurat rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza pada 15 Oktober 2023. Israel memulai kampanye udara melawan militan Hamas di Gaza setelah mereka melakukan serangan brutal terhadap Israel pada 7 Oktober yang menyebabkan lebih dari 1.400 orang terbunuh di Israel. (Dawood NEMER / AFP)

Militer Israel mengatakan kalau militan Hamas yang mengamuk di Israel selatan bulan lalu telah menempatkan pusat komando di bawah rumah sakit Shifa dan lainnya di Gaza, sehingga membuat mereka rentan untuk dianggap sebagai sasaran militer.

Hamas membantah menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia dan para pejabat kesehatan mengatakan semakin banyak serangan Israel di atau dekat rumah sakit yang membahayakan pasien, staf medis, dan ribuan pengungsi yang berlindung di dalam dan dekat gedung mereka.

“Pasukan pendudukan menembaki orang-orang yang bergerak di dalam kompleks, sehingga membatasi kemampuan kami untuk berpindah dari satu departemen ke departemen lainnya. Beberapa orang mencoba meninggalkan rumah sakit dan mereka ditembaki,” kata Qidra.

Dia menambahkan, sudah tidak ada listrik dan tidak ada internet di area kompleks rumah sakit tersebut.

Baca juga: Lirik dan Terjemahan Lagu Gaza Tonight We Will Not Go Down, Dukungan untuk Palestina

Dihujani Tembakan

Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza mengalami krisis pasokan medis akibat aksi blokade bantuan kemanusiaan oleh militer Israel. (Mina News via Tribunnews)

Badan bantuan Doctors Without Borders mengatakan pihaknya “sangat prihatin” terhadap keselamatan pasien dan staf medis di rumah sakit Al-Shifa.

Halaman
123