Pada tahun-tahun sebelum, selama dan setelah menopause, gejala yang mungkin dirasakan bisa sebagian atau tidak ada sama sekali, gejala yang umum adalah :
- Merasa panas pada wajah
- Berkeringat di malam hari
- Kekeringan dan nyeri pada vagina
- Kelembutan payudara
- Gangguan tidur
- Perubahan suasana hati
Estrogen juga mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Wanita mungkin berisiko lebih tinggi terkena gangguan autoimun selama transisi menopause dan gangguan autoimun berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
Baca juga: OJK Tutup Paylater Akulaku, Ini Solusi untuk Pelanggan yang Masih Memiliki Cicilan
Menurut penelitian American Heart Association, ada faktor lain terkait menopause yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Ini termasuk:
- gangguan tidur
- peningkatan lemak visceral, sejenis lemak yang disimpan di dalam perut Anda
- penurunan massa otot tanpa lemak
- depresi
- menopause dini (usia 45 tahun atau lebih muda)
Jadi, kombinasi faktor terkait status menopause dapat memengaruhi kesehatan jantung.
Apa yang dapat saya lakukan untuk mencegah masalah jantung selama dan setelah menopause?
Ada beberapa langkah yang dapat diambil sebelum, selama, dan setelah menopause untuk mengurangi risiko penyakit jantung. Ini termasuk:
Tidak merokok (baik tembakau atau Vape)
- Memiliki berat badan yang sehat
- Mengikuti diet yang menyehatkan jantung
- Melakukan olahraga teratur
- Mengontrol faktor risiko, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi, dan penggunaan alkohol
Baca juga: Susi Air Buka Lowongan Kerja hingga 30 November 2023, Lulusan SMA/SMK hingga Sarjana Bisa Daftar
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk membahas opsi perawatan yang sesuai jika sobat sehat mengalami gejala menopause yang mengganggu.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com)
Baca berita lainnya di sini.
Baca tanpa iklan