TRIBUNHEALTH.COM - Sembelit atau kesulitan buang air besar merupakan hal yang bisa terjadi pada siapa saja.
Gejala sembelit cukup mudah dikenali yakni frekuensi buang air besar alias BAB yang jarang terjadi.
Kendati demikian, mengenali gejala sembelit pada anak mungkin membutuhkan usaha lebih.
Pasalnya anak kerap kali tidak menyadari dan tidak bisa menyampaikan apa yang sedang dia rasakan.
Hal ini bisa saja membuat orang tua luput mengenali gejalanya.
Layanan kesehatan Inggris, NHS, melansir sederet tanda sembelit pada anak.
Baca juga: Sederet Tanda Kehamilan yang Aneh dan Tak Biasa, Termasuk Hidung Tersumbat dan Sembelit
Anak mungkin mengalami sembelit jika:
- mereka telah melakukan kurang dari 3 buang air besar dalam seminggu terakhir
- feses tampak besar dan keras
- feses tampak seperti "kotoran kelinci" atau pelet kecil
- mereka mengejan atau kesakitan saat buang air besar
- mereka mengalami pendarahan selama atau setelah buang air besar, karena kotoran mereka besar dan keras
- mereka memiliki nafsu makan yang buruk atau sakit perut yang membaik setelah mereka buang air besar
Jika anak Anda berusia di atas 1 tahun, celana kotor bisa menjadi tanda lain dari sembelit.
Biasanya feses yang cair seperti saat diare juga keluar di sela-sela feses yang besar.
Baca juga: 6 Penyebab Feses Berbau Menyengat, Akibat Konsumsi Obat hingga Penyakit Autoimun
Penyebab sembelit pada anak
Sembelit pada anak mempunyai banyak kemungkinan penyebabnya.
Namun sembelit pada anak terkadang juga tidak ada alasan yang jelas.
Beberapa kemungkinan penyebabnya antara lain:
- tidak cukup makan makanan berserat tinggi seperti buah dan sayur
- tidak minum cukup cairan
- merasa tertekan saat di toilet
- tidak ingin buang air besar (karena takut akan merasa nyeri)
Baca juga: Dokter Sebut Jika Perdarahan saat Buang Air Besar Kemungkinan Disebabkan Ada Gangguan Saluran Cerna
Cara mengobati sembelit pada anak
Jika curiga anak mengalami konstipasi, bawalah ia ke dokter umum.
Perawatan sembelit tergantung pada usia anak.
Semakin lama anak mengalami konstipasi, semakin sulit baginya untuk kembali normal.
Obat pencahar sering kali direkomendasikan untuk anak-anak yang mengonsumsi makanan padat, bersamaan dengan penyesuaian pola makan.
Mungkin diperlukan waktu beberapa bulan hingga pengobatan berhasil, tetapi teruslah mencoba hingga berhasil.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)