TRIBUNHEALTH.COM - Begini nasib siswa di Wonogiri setelah viral aksinya membawa poster berisi protes ia dituduh mencuri.
Akhirnya kasus yang menimpa siswa SMK Bhakti Mulia itu berakhir damai.
Diketahui, viral foto seorang siswa di Wonogiri yang membawa poster berisi kalimat protes lantaran dituduh sebagai pencuri.
Tampak murid laki-laki itu berjalan dengan mengangkat poster dengan bendera Merah Putih yang diikat ke bagian atas tasnya.
Baca juga: Dukung Palestina, TikToker Ini Tolak Mentah-mentah Rp 79 Juta untuk Dukung Israel
Dalam posternya, ia mengaku sebagai anak yatim dan dituduh melakukan pencurian oleh pihak sekolah dan tempat magangnya.
"Demi Allah aku anak yatim 'Bukan Pencuri' tidak seperti yang dituduhkan guru SMK Bhakti Mulia dan apotek (tempat magang). Mencari keadilan," bunyi tulisan dalam poster itu yang dilansir dari Surya.co.id.
Foto itu diambil di sekitar lampu merah Simpang Empat Pokoh, Kecamatan Wonogiri Kota.
Lantas, bagaimana nasib siswa tersebut setelah viral? Dan bagaimana kronologinya?
Berikut rangkuman faktanya yang dilansir Surya.co.id dari TribunSolo.
Baca juga: Daftar 7 Provinsi yang Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan di Bulan November, Jangan Sampai Terlewat!
1. Tanggapan Pihak Sekolah
Siswa berinisial MI (18) itu merupakan murid kelas 12 di SMK Bhakti Mulia.
Hal itu dibenarkan oleh Kepala SMK Bhakti Mulia Wonogiri Sutardi ketika dikonfirmasi.
"Iya kami tadi juga dapat kabar itu. Akhirnya dijemput teman-teman guru di sekitar Kantor DPRD Wonogiri," jelasnya, kepada TribunSolo.com.
Menurut dia, sebenarnya permasalahan sudah diselesaikan secara kekeluargaan sejak pertengahan Oktober 2023 lalu.
Namun, masalah malah kembali diungkit oleh siswa bersangkutan.
Sutardi menjelaskan, masalah itu bermula saat MI menjalankan tugas magang di salah satu apotek di Wonogiri.
Pada 19 Oktober 2023, ada selisih saat dilakukan stok opname obat.
Baca juga: BSU 2023 Kapan Cair? Berikut Info Menaker dan Cara Cek BSU Ketenagakerjaan 2023 di kemnaker.go.id
"Nilainya sebenarnya tidak besar, hanya Rp 66 ribu. Tapi kan sekolah juga harus bertanggung jawab," jelasnya.
Menurut Sutardi, siswa tersebut kemudian dimintai keterangan karena berdasarkan kronologi, siswa bersangkutan sedang piket di apotek itu.
Dia memastikan masalah itu sudah selesai dan pihak apotek juga tidak mempermasalahkannya.