Telur Mengandung Kolesterol dan Tinggi Kolin, Amankah Dikonsumsi Setiap Hari?

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Manfaat telur rebus untuk kesehatan, berapa banyak batasan amannya?

Dr Oz menambahkan bahwa kolin dapat meningkatkan risiko pembekuan darah yang berbahaya dan masalah terkait.

“Itu [TMA] berubah menjadi sesuatu yang bisa menyebabkan peradangan pada pembuluh darah, yang bisa berujung pada pembentukan plak,” ujarnya kepada pemirsa.

“Itu bisa mempersempit arteri.”

Baca juga: Olahan Telur Sehat Ala dr. Zaidul Akbar dan Rasakan Khasiatnya untuk Kesehatan Tubuh

Berapa banyak telur yang bisa dimakan?

Jika Anda berisiko mengalami masalah jantung, stroke, atau pembekuan darah, Dr Rozien menyarankan bahwa makan lebih dari satu butir telur dalam seminggu mungkin terlalu banyak.

Namun bagi kebanyaan orang normal, makan satu butir telur sehari tidak menjadi masalah.

“Pertama-tama, kamu harus makan paling banyak satu kuning telur sehari.

“Sekarang, American Heart Association mengatakan, jika Anda ingin [memakan telur], satu kuning telur atau dua putih telur sehari, tapi menurut saya sebaiknya satu kali seminggu jika Anda mau.”

Batasan konsumsi telur menurut berbagai Lembaga kesehatan

Ilustrasi - Tes apung, tes candling, tes bau, dan tes visual bisa dilakukan untuk cek kesegaran telur. (Pexels)

The Heart Foundation di Selandia Baru menyatakan bahwa orang yang “meningkatkan risiko penyakit jantung” boleh makan hingga enam butir telur per minggu.

Dan Mayo Clinic di AS mengatakan bahwa “kebanyakan orang sehat” dapat makan hingga tujuh butir telur dalam seminggu tanpa mempengaruhi kesehatan jantung mereka.

Sedangkan di Inggris, baik NHS maupun Departemen Kesehatan tidak menetapkan batasan berapa banyak telur yang boleh Anda makan.

Satu butir telur besar mengandung sekitar 140mg kolin.

Menurut National Institutes of Health (NIH) di AS, pria harus mengonsumsi sekitar 550mg kolin sehari, sedangkan wanita harus mengonsumsi 425mg.

NIH memperingatkan: “Terlalu banyak kolin dapat menyebabkan bau badan amis, muntah-muntah, keringat berlebih dan air liur, tekanan darah rendah, dan kerusakan hati.

“Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa jumlah kolin yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.”

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)