Lemahnya Jantung Dipengaruhi 3 Hal Ini, Kata dr. Zaidul Akbar Salah Satunya Penyakit Hati

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Melia Istighfaroh
dr. Zaidul Akbar

TRIBUNHEALTH.COM - Penyebab lemahnya jantung seseorang ternyata berkaitan dengan penyakit hati. Hal ini diungkap oleh ahli kesehatan sekaligus pendakwah dr. Zaidul Akbar.

dr. Zaidul Akbar menyampaikan jika lemahnya jantung disebabkan oleh beberapa hal.

Melansir Serambinews.com, umunya penyebab lemahnya jantung bisa dikarenakan beberapa hal misalnya aktivitas tubuh, makanan yang dikonsumsi, pola hidup tak dehat dan tentunya masih banyak lagi.

Bukan cuma itu saja, dr. Zaidul Akbar juga mengatakan, salah satu penyebab dari lemahnya jantung yang kerap kita sepelekan yakni penyakit hati.

dr. Zaidul Akbar menyampaikan hal tersebut pada kesempatan dakwahnya yang diunggah ulang di kanal YouTube dr. Zaidul Akbar Official.

Baca juga: VIRAL Ambulans Dihadang Pemotor, Istri Kontraksi di Jalan, Minta Tolong Antar ke Puskesmas

Pada penjelasan dr. Zaidul Akbar, beberapa penyakit hati yang bisa menyebabkan lemahnya jantung seperti curiga, buruk sangka, dugaan bahkan kebencian yang timbul dari hari bisa menyebabkan lemahnya jantung.

"Buruk sangka, curiga, dugaan, bahkan ken=bencian, itu akan menjadi penyebab lemahnya jantung. Jadi, kalau cara mudha terkena penyakit jantung gimana? Oh gampang, curigaan aja terus sama orang buruk, buruk sangka aja terus, duga-duga buruk terus sama orang," kata dr. Zaidul Akbar.

Oleh karena itu, bila ingin terhindari dari penyakit jantung, sebaiknya menghindari sikap curiga dan prasangka buruk pada orang lain.

Baca juga: Apakah Rasa Geli saat Berhubungan Seksual bisa Terjadi pada Wanita di Bawah Usia 50 Tahun?

"Kalau itu dikembalikan ke kalimat yang benar berarti cara kita menjaga jantung itu tetap baik apa? Dimulai dari kandungan, maka jangan banyak duga-duga tentang sesuatu, jangan banyak duga-duga tentang orang lain, jangan banyak duga-duga tentang orang di luar kita apalagi orang yang sangat dekat dengan kita,"

Jika anda was-was terhadap kejahatan manusia, itu di luar kendali diri kita. Maka letakkan waspada bukan berburuk sangka.

"Kalau misalkan dia mau berbuat buruk sama kita, itu lain cerita ya.

Tapi ini tidak dalam hal ini katakanlah orang jam setengah satu panjat pagar kita, apa kita harus berbaik sanga? Bukan begitu maksudnya, itu kita harus waspada bukan baik snagka," imbuh dr. Zaidul Akbar.

Baca juga: Wajib Tahu! Anak-anak Rentan Mengalami ISPA Akibat Polusi, Ini Kata dr. Hery Irawan Sp.P

Contohnya, dalam konteks yang normal, misal jika kita berteman jangan menaruh prasangka buruk.

Mulai pertemanan yang baik dengan lingkungan sekitar kita dan membuay prasangka baik pada teman.

Menduga-duga tau prasangka buruk dengan sesuatu yang belum terjadi atau terhadap oranglain bisa membuay jantung bermasalah kata dr. Zaidul Akbar.

"Harus dalam konteks yang normal misalkan kita punya teman, 'jangan-jangan dia mau menjerumuskan saya ini, jangan-jangan dia, jangan-jangan dia banyak betul curiganya, gak boleh." pungkas dr. Zaidul Akbar.

(TribunHealth.com) (Serambinews.com/Firdha Ustin)