Trend dan Viral

Sosok Anak Petani Jadi Guru Besar, Habiskan Gaji untuk Beli Buku, Perjuangan Berbuah Manis

Penulis: Irmarahmasari
Editor: Irmarahmasari
Kisah inspiratif berasal dari Syafwan, anak petani yang berhasil menjadi guru besar.

TRIBUNHEALTH.COM - Inilah sosok Syafwan, seorang anak petani yang kini berhasil menjadi guru besar.

Kisah perjuangan Syafwan menginspirasi banyak orang untuk selalu berjuang meraih mimpi.

Saat ini Syafwan menjadi Wakil Dekan Bidang Akademik, Kerjasama dan Sistem Informasi Fakultas Peternakan Universitas Jambi (Unja).

Melansir TribunTrends, Syafwan berasal dari keluarga yang sederhana.

Ia lahir pada 7 Februari 1969 dan merupakan anak ke-7 dari 9 bersaudara.

Baca juga: Rahasia Perawatan Kulit RM BTS untuk Mendapatkan Kulit Mulus dan Bercahaya

Kini, kisahnya pun menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Syafwan baru ditetapkan Guru Besar dalam bidang ilmu Fisiologi, Nutrisi, dan Ilmu Lingkungan Ternak, dengan angka kredit sebesar 851,90.

Hal itu berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 45188/ M / 07 / 2023 tentang Kenaikan Jabatan Akademik/Fungsional Dosen terhitung tanggal 1 Agustus 2023.

Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 21 Agustus 2023 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim.

Kisah inspiratif berasal dari Syafwan, anak petani yang berhasil menjadi guru besar. (laman Unja via TribunTrends)

Rekam Jejak Syafwan

Syafwan menempuh pendidikan S1 di Universitas Jambi pada tahun 1986-1991, kemudian S2 di Wageningen University The Netherlands Belanda pada tahun 1998-2000, dan S3 di Wageningen University The Netherlands Belanda pada tahun 2007-2012.

Sejak semasa kuliah, Syafwan pernah menjadi asisten dosen di Laboratorium dan aktif di sejumlah organisasi kemahasiswaan.

Tahun 1988, Syafwan mengiktui pendidikan Resimen Mahasiswa dua kali yaitu pendidikan dasar di Pusdiklatbur, Batu Raja Sumatera Selatan dan Pendidikan Suskalak di Jambi.

Ia juga mendapat beberapa beasiswa untuk mengenyam pendidikan di luar negeri untuk jenjang S2 dan S3.

Semangat dan tekad yang kuat mendorong dirinya untuk belajar bahasa Inggris tanpa mengenal waktu siang dan malam.

Syafwan bahkan rela menghabiskan gajinya untuk membeli buku bahasa Inggris hingga mendapatkan kursus intensif Bahasa Inggris dari Unja melalui Bridging Program, ADB (ASEAN Development Bank).

Dari usahanya itu ia mendapatkan nilai yang memungkinkan untuk mendapat beasiswa.

Baca juga: Sosok Bendahara Kelas SMA Ngawi Bagi-bagi Kipas Portable Gratis, Biar Nyaman Belajar di Cuaca Panas

Karier

ketua Prodi Teknologi Hasil Perikanan pada tahun 2012-2013

Wakil Dekan Bidang Umum, Perencanaan dan Keuangan periode 2014-2016

Halaman
123