Setelah mendengar nasehat, Rizam yang saat itu mengenakan baju hitam, terduduk sejenak dan menyadari kesalahannya.
Dia tampak sangat fokus mendengarkan nasihat dari Kapolsek Cibeber.
Beberapa polisi yang berada di lokasi terlihat tersenyum melihat sikap Rizam.
Sebelum pulang, Rizam dipeluk oleh Kapolsek sambil berpamitan dengan para petugas polisi lainnya.
Baca juga: Jaga Kesehatan Anak dengan Menerapkan 5 Tips Ini, Mulai dari Sarapan hingga Menjaga Kebersihan Diri
Terlihat juga ibu kandung Rizam, yang diduga datang karena mendengar anaknya ingin melaporkannya ke polsii.
Usai mendapat wejangan dari polsii, mereka pun langsung pulang setelah Kapolsek mengantarkan mereka ke depan gerbang kantor polisi.
Apa yang Dikatakan Kapolsek Cibeber?
Kapolsek Cibeber, Kompol Aca Nana Suryadi ketika dikonfirmasi membenarkan perihal kejadian tersebut.
“Kejadiannya Selasa (17/10/2023) kemarin. Kebetulan ruangan saya ini kan bersebalahan dengan SPKT,” katanya, Kamis (19/10/2023) dikutip dari Kompas.com.
“Saya dengar ada kegaduhan di sana, dengar juga ada suara anak kecil yang sedang menangis dan juga marah-marah,” sambungnya.
“Saya cek ke sana, ternyata ada anak kecil yang mau melaporkan ibunya gara-gara minta uang Rp100.000 gak dikasih. Uangnya buat beli burung," sambung dia.
Dijelaskan, kendati sudah diberikan pengertian oleh petugas, anak tersebut bersikukuh ingin melaporkan ibunya.
Bahkan meminta polisi memenjarakan ibunya karena dinilai telah pilih kasih.
Baca juga: Kekeyi Jago Dandan Hingga Jadi Beauty Vlogger, Justru Ngaku Tak Bisa Beberes Rumah
“Jadi dia curhat, ibunya ini tidak adil, dia minta seratus ribu gak dikasih, sementara adiknya dibelikan emas (perhiasan),” kata Aca Nana.
Kompol Aca Nana menyebutkan, sebelum mendatangi kantor polsek, anak tersebut sempat bertengkar dengan ibunya di rumah.
“Pengakuannya sempat dicubit juga sehingga si anak ini lari ke polsek mau melaporkan ibunya. Katanya, ibunya sudah KDRT," ujarnya.
"Saat itu ibunya juga ada, datang ke polsek bersama nenek dan adik anak itu,” kata Aca Nana.
Dia mengaku, butuh waktu hampir sejam untuk menasehati dan membujuk anak tersebut agar mengurungkan niatnya.
“Ya, tentunya dengan pendekatan humanis. Si anak akhirnya sadar dan mau meminta maaf ke ibunya saat itu juga,” ujar Aca Nana.
“Saya melihatnya anak ini pintar, punya potensi. Kalau orangtuanya bisa mengarahkan, bagus ini, sukses. Kemauannya kuat ini anak,” imbuhnya.
(TribunHealth.com) (Serambinews.com/ar)