TRIBUNHEALTH.COM - Kisah sosok pria bernama Ariyanto, sudah 10 tahun tak pernah beli gas LPG hingga menghemat jutaan rupiah.
Rahasia Ariyanto yakni pada bahan bakar biogas buatan dari sapi miliknya.
Tak hanya dipakai sendiri, biogas kotoran sapi Ariyanto pun juga disa digunakan untuk memasak oleh belasan tetangga.
Melansir Bangakpos.com, sudah 10 tahun tak pernah beli gas LPG untuk memasak, seorang pria bernama Ariyanto menjadi sorotan.
Karena tak pernah membeli gas LPG, pria yang akrab disapa Ari bisa menghemat uang hingga ratusan ribu dalam satu bulan.
Pilih tinggalkan LPG, Ari justru pilih memanfaatkan bahan bakar tak biasa utnuk keperluan memasak sehari-hari.
Apakah bahan bakar yang dipakai Ari?
Baca juga: Lutut Gelap jadi Gak Pede? Yuk Atasi dengan Bahan-bahan Alami Ini
Sudah 10 tahun warga Desa Tangkisan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, ini tidak membeli gas elpiji untuk kebutuhan memasak.
Ternyata Ari menggunakan kotoran sapi yang diolah menjadi biogas untuk menghidupkan kompor dan memasak.
Bahan bakar tak biasa inilah yang membuat Ari selama 10 tahun tak lagi repot membeli tabung gas elpiji.
Ari pun mengaku bisa berhemat hingga ratusan ribu sebulan karena tidak menggunakan gas elpiji.
Api yang dihasilkan dari biogas sendiri terlihat berwarna biru dan menyala cukup besar serta stabil.
Berkat memanfaatkan energi gas metana dari kotoran sapi tersebut, Ari berhasil menghemat uang ratusan ribu hingga jutaan rupiah sebulan.
Inovasi mandiri energi tersebut juga dimanfaatkan oleh tetangga Ari secara gratis.
Ari mengaku mulai menerapkan pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogas sejak tahun 2013 lalu.
Ia bercerita ide tersebut muncul dari kakaknya.
Kakaknya adalah seorang Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, bernama Karnoto.
Baca juga: Wanita Ini Tangkap Pelaku Pelecehan Seksual di Kereta, Cairan Putih di Rik Jadi Bukti, Banyak Saksi
Diceritakan oleh Ariyanto, Karnoto terinspirasi saat bencana banjir melanda desanya.
Banyak warga menggunakan kamar mandi di rumahnya saat itu.
Dari sanalah dia mendapatkan ide.