Trend dan Viral

HEBOH Belasan Siswa SD di Situbondo Sayat Tangan, Polisi Razia Pedagang Mainan di Depan Sekolah

Penulis: dhiyanti.nawang
Editor: dhiyanti.nawang
HEBOH Belasan Siswa SD di Situbondo Sayat Tangan, Polisi Razia Pedagang Mainan di Depan Sekolah

TRIBUNHEALTH.COM - Heboh insiden 11 siswa sekolah dasar (SD) di Situbondo yang sengaja menyakiti diri sendiri (self harm) lantaran meniru postingan di media sosial.

Hal ini menjadi tamparan bagi semua pihak.

Akibat insiden ini, polisi mulai merazia para pedagang mainan di depan sekolah-sekolah pada Rabu (4/10/2023) guna mencegah penjualan benda berbahaya tersebut.

Razia serentak ini dilakukan oleh para anggota Samapta Polres Situbondo yang dipimpin Kasat Samapta, AKP Sudpendi agar tak ada mainan berbahaya yang disalahgunakan oleh para siswa.

Demikian halnya yang dilakukan oleh belasan siswa SD dengan menyayat lengan sendiri baru-baru ini.

Baca juga: Minta Jatah Hubungan Seksual Secara Rutin di Usia Lanjut, Masih Terbilang Normal? Dokter Menanggapi

Berdasarkan informasi, belasan siswa SD tersebut mengaku melakukan aksinya tak hanya karena meniru di media sosial, namun juga mengklaim memakai mainan yang dibeli dari pedagang.

Kendati demikian, dalam razia tersebut para petugas tidak menemukan benda berbahaya yang dijual.

Selain melakukan razia, anggota Samapta juga memberikan sosialisasi kepada pedagang agar tidak menjual benda-benda berbahaya yang bisa disalahgunakan.

Dilansir dari laman Surya.co.id, Suspendi mengungkapkan jika pihaknya telah melalukan patroli dan imbauan kepada pedagang di dua sekolah di wilayah Situbondo, terkait viralnya kasus siswa yang menyayat tangannya sendiri.

"Para pedagang mainan di sekolah sudah mengerti, tetapi kami tetap mengedukasi mereka agar tidak menjual benda benbahaya,' kata Sudpendi.

Mantan Kapolsek Panarukan ini menjelaskan, saat berpatroli pihaknya juga melihat guru berjaga di pintu masuk sekolah.

Baca juga: ASYIK! 5 Bansos 2023 Cair Oktober, Lansia Berhak Dapat Rp 2,4 Juta dan Ibu Hamil Rp 3 Juta

"Tadi saat dilakukan pemeriksaan kita tidak menemukan benda atau barang yang berpotensi digunakan untuk itu (self harm)," katanya.

Pihaknya berharap agar kasus self harm tidak kembali terjadi, karena dapat menimbulkan keresahan wali murid dan masyarakat.

"Saya harap kasus sayatan itu jangan sampai terjadi, karena orangtua akan resah. Kita akan terus memberikan imbauan di sekolah-sekolah," jelasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Situbondo, AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto mengimbau semua pihak terkait, terutama Dinas Pendidikan, para guru dan kepala sekolah tetap mengawasi kegiatan muridnya.

Baca juga: Kemampuan Orgasme Berulang Pada Wanita, Dokter Ungkap Syarat Wanita Dapat Alami Orgasme Berulang

Mantan Kasat PJR Polda Jatim ini menyayangkan kejadian yang malah menjadi trend di medsos itu, dilakukan anak-anak di Situbondo.

"Saya miris mendengar itu, mudah-mudahan kejadian ini tidak berkembang atau menjadi trend yang aneh aneh," kata Sumrahadi.

Dikatakan, pihaknya berharap agar pengawasan tidak hanya dilakukan pada siswa SD, tetapi juga siswa SMP dan SMA.

"Motif pedagang yang menjual benda itu - kalau ada - belum diketahui, tetapi kalau untuk keperluan belajar di sekolah tidak masalah.Makanya perlu dicari tahu apa motifnya," pungkasnya.

Baca juga: Susi Pudjiastuti Murka Kades Sangrawayang Ancam Pandawara Group: Kok Ada Kebodohan Seperti Ini?

Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

(Tribunhealth.com/Surya.co.id)

Baca berita lainnya di sini.