Jika Ibu Hamil Mengalami Hipertensi, dr. Bambang Sp.OG Sarankan Menghindari Aktivitas Berat

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi dampak ibu hamil hipertensi melakukan aktivitas berat

Hipertensi kronis adalah hipertensi yang terjadi sebelum kehamilan dan berlanjut saat hamil.

Dalam artian, ibu hamil memang sudah mengalami kondisi ini sebelumnya.

"Kalau hipertensi kronis ini adalah suatu hipertensi yang memang sebelum kehamilan itu terjadi peningkatan tekanan darah," kata dr. Bambang.

"Jadi awalnya sebelum hamil seorang ibu itu mempunyai tensi tinggi kemudian berlanjut sampai dengan persalinan tensinya tetap tinggi, itu dikatakan suatu hipertensi kronis."

2. Hipertensi Gestasional

Pada hipertensi gestasional, terjadi peningkatan tekanan darah ibu pada usia kehamilan 20 minggu.

Padahal sebelumnya tekanan darah terbilang normal.

"Hipertensi gestasional jadi yaitu ibu hamil yang memang tensinya itu pada saat sebelum hamil itu normal."

"Kemudian pada usia kehamilan 20 minggu itu terjadi peningkatan tensi tapi tidak disertai dengan gejala-gejala yang lain."

Pada kasus ini, setelah persalinan tekanan darah ibu akan kembali normal.

Baca juga: 4 Penyebab Hipertensi pada Ibu Hamil, Termasuk Terjadinya Preeklamsia yang Bahayakan Janin

ilustrasi hamil (parapuan.co)

3. Preeklamsia

Sementara preeklamsia adalah meningkatnya tekanan darah pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu disertai gejala-gejala lainnya.

"Kemudian kalau suatu preeklamsia itu adalah suatu tekanan darah yang meningkat pada kehamilan lebih dari 20 minggu disertai dengan pemeriksaan laboratorium itu adanya suatu gejala preeklamsia," kata dr. Bambang.

"Salah satunya adalah protein urea, ataupun secara klinis kita bisa menemukan misalnya bengkak pada kaki, ataupun pemeriksaan tambahan lain."

"Misalnya pemeriksaan laboratoriumnya itu ada fungsi hati yang meningkat atau fungsi ginjalnya yang meningkat," pungkasnya.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)