TRIBUNHEALTH.COM - Demi bisa mengajar dua siswanya, guru wanita ini harus menempuh jarak 200 kilometer setiap hari.
Ia selalu berangkat di pagi hari dan menumpang truk yang lewat.
Guru ini tak naik kendaraan pribadi lantaran itu tidak memungkinkan baginya.
Di tepi jalan, Maria Dominguez, berdiri sambil mengulurkan tangan kanannya untuk menyetop pengendara yang melintas. Jas putih yang dia kenakan menandakan bahwa dia adalah seorang guru.
Baca juga: Hati-hati! 5 Kesalahan Ini Bikin Pelamar CPNS 2023 Gagal Seleksi Administrasi
Waktu menunjukkan pukul 08.00 di tengah musim dingin. Perempuan berusia 29 tahun ini hendak menuju kota kecil Florida, yang berjarak sekitar 90 kilometer ke arah utara dari Montevido, Uruguay. Namun untuk mencapai tujuannya, dia harus mencari tumpangan.
Maria harus tiba di sekolah tempat dia mengajar di pedesaan Paso de la Cruz del Yi sebelum pukul 10.00.
Sekolah itu berjarak 108 kilometer dari rumahnya, di tempat antah berantah di mana dia mengajar dua orang siswa, yakni Juliana, 4 tahun, dan Benjamin, 9 tahun.
“Mereka adalah anak-anak dari keluarga yang tinggal di daerah tersebut dan bekerja di ladang,” katanya kepada BBC Mundo yang dilansir melalui TribunTrends.
Maria tidak punya cara lain untuk pergi ke sekolah itu selain menumpang. Di Amerika Selatan, kebiasaan itu dikenal sebagai “hitchhiking”.
Maria tidak memiliki mobil. Kalau pun dia punya, dia tidak mampu membeli bensin untuk perjalanan sejauh itu setiap hari.
Dia memiliki sebuah sepeda motor, tapi perjalanan sejauh itu tidak mungkin ditempuh menggunakan kendaraan roda dua.
“Saya tidak mau melakukannya, jaraknya ratusan kilometer dan sepeda motor saya akan rusak pada perjalanan pertama. Apalagi kondisi jalannya tidak bagus," kata dia.
Baca juga: Pengendara Mengeluh Lalu Lintas Macet karena Ada Futsal di Tengah Jalan, Camat: Lapangan Cukup Jauh
Rute yang dia tempuh juga dilalui kendaraan-kendaraan besar, sehingga berbahaya baginya untuk menempuh jarak lebih dari 200 kilometer pulang-pergi menggunakan sepeda motor.
Persoalannya tidak selesai di situ.
Kalau Maria mau menggunakan angkutan umum, dia harus menaiki dua bus.
Bus yang pertama berangkat dari Florida pukul 06.15, sedangkan yang berikutnya pada pukul 09.00.
“Tapi karena rutenya sudah diatur, kalau beruntung, [bus] baru berangkat jam 9.30, jadi saya tidak akan sampai tempat waktu,” katanya.
Untuk perjalanan pulang, ada rute bus yang melewati jalur di dekat sekolahnya saat petang. Tetapi tidak akan ada bus kedua untuk menyambung perjalanan sampai ke rumahnya.
Baca juga: Dilamar Muridnya Sendiri, Guru Madrasah Ini Risih Akhirnya Blok Nomor dan Kini Pindah Sekolah
Perjalanan dalam empat babak
Maria memulai perjalanannya menggunakan sepeda motor. Sepeda motor itu kemudian dia tinggalkan di samping sebuah bengkel. Terkadang kunci motornya dia biarkan terpasang. Maria yakin sepeda motor itu akan tetap utuh ketika dia pulang.