Trend dan Viral

Kiai di Semarang Punya Bunker di Pondok Pesantren, Ternyata Digunakan untuk Melecehkan Santriwati

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Penampakan bungker di Pondok Pesantren Hidayatul Hikmah Al kahfi Kota Semarang. Ruangan bawah tanah itu diduga menjadi ruangan khusus bagi Muh Anwar (46) alias Bayu Aji Anwari untuk melancarkan aksi bejatnya terhadap para santriwati, di Lempongsari, Gajahmungkur, Kota Semarang, Kamis (7/9/2023).

TRIBUNHEALTH.COM - Pemimpin Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatul Hikmah Al Kahfi, Bayu Aji Anwari, memiliki bunker di dalam pondoknya.

Bunker sendiri sebenarnya identik dengan ruang yang biasanya digunakan sebagai pertahanan militer.

Namun, bunker di Ponpes Semarang itu memiliki fungsi yang berbeda.

Pemimpin pondok, Bayu Aji, justru memanfaatkannya untuk melakukan hal tak senonoh kepada para santriwati.

Dilansir TribunHealth.com dari TribunJateng.com, berikut ini fakta-faktanya.

Baca juga: Tips Menurunkan Berat Badan, Pakar Sarankan Atur Sarapan, Makan Siang, dan Makan Malam Seperti Ini

6 Santriwati jadi korban

Bangunan Pondok Pesantren Hidayatul Hikmah Al kahfi milik Muh Anwar (46) alias Bayu Aji Anwari. Lokasi tersebut diduga menjadi tempat kekerasan seksual yang menimpa para santri perempuan. Sedangkan santri laki-laki mendapatkan kekerasan fisik ketika melakukan kesalahan di RT 3 RW 4 kelurahan Lempongsari, Gajahmungkur, Kota Semarang, Kamis (7/9/2023). (TribunJateng.com/Iwan Arifianto)

Bunker yang dibangun di area pondok tersebut rupanya dijadikan tempat untuk melecehkan santriwatinya sendiri.

Sejauh ini, setidaknya ada enam santriwati yang diduga menjadi korban.

Kasus ini mencuat saat salah satu korban, M, berani angkat bicara.

M kini didampingi oleh Jaringan Peduli Perempuan dan Anak (JPPA) Jateng yang di dalamnya terdapat beragam organisasi perlindungan anak dan perempuan seperti LRC-KJHAM Jateng, LBH APIK Semarang, PBHI Jateng, PKBI Semarang dan LBH Semarang.

Baca juga: dr. Zaidul Akbar Imbau untuk Minum Air Kelapa Campur 3 Bahan Ini untuk Mendapatkan Khasiatnya

Dianggap berdosa jika tak menuruti nafsu pelaku

Foto pimpinan Pondok Pesantren Hidayatul Hikmah Al kahfi Kota Semarang, Muh Anwar (46) alias Bayu Aji Anwari tersangka kasus kekerasan seksual yang terpasang di kantor BMT Khasanah, Jalan Rejosari Gumuk, Rejosari, Semarang Timur, Kota Semarang, Kamis (7/9/2023). (Iwan Arifianto)

Menurut salah satu pendamping korban, Nihayatul Mukaromah, pelaku menyebut dirinya merupakan seorang kyai.

Hal itu dimanfaatkan pelaku untuk membuat tipu daya kepada para korban.

"Kalau modus, yang bersangkutan ini kyai sehingga menggunakan modus sebagai tokoh agama," jelasnya saat dikonfirmasi via telepon, Kamis (7/9/2023).

Bahkan, pelaku juga tak segan menyebut para santriwati sebagai anak yang durhaka dan berdosa jika tidak menuruti hasratnya.

"Dia pakai embel-embel bahwa dia (pelaku) kepanjangan tangan dari orang tua korban," kata dia.

Baca juga: Buntut Viral, Seleb TikTok yang Memaki Siswi Magang Menangis Minta Maaf, Suami Dicopot dari Polsek

Santriwati diajak mengaji, tapi dibelokkan ke hotel

Santriwati dilecehkan (kompas.com)

Dari keterangan korban, pelaku juga menjebak korban dengan cara diajak ngaji ke sebuah ponpes lain.

Namun pelaku malah mengajak korban ke hotel untuk memenuhi hasrat seksual.

"Korban dibelokkan ke hotel, modusnya seperti itu," paparnya.

Baca juga: Dianggap Ramah Lingkungan, Gelas Kertas Ternyata Sama Bahayanya dengan Gelas Plastik

Halaman
12