TRIBUNHEALTH.COM - Donor darah adalah tindakan sukarela untuk menyumbangkan darah sobat sehat kepada mereka yang membutuhkannya.
Ini adalah kegiatan amal yang sangat penting dan dapat menyelamatkan nyawa.
Donor darah dapat menyelamatkan nyawa orang yang membutuhkan darah, seperti pasien dengan cedera, penyakit kronis, atau yang menjalani operasi.
Selain membantu orang lain, donor darah juga memiliki manfaat kesehatan untuk pendonor.
Ini dapat membantu mengganti darah yang hilang dalam tubuh, merangsang produksi sel darah baru, dan membantu mencegah penyakit seperti penyakit jantung.
Sebelum sobat sehat dapat menjadi pendonor darah, sobat sehat harus memenuhi beberapa persyaratan dasar, seperti berusia minimal 17 tahun (biasanya) atau 16 tahun dengan izin orang tua, memiliki berat badan yang memadai, dan dalam kesehatan yang baik.
Baca juga: Kisah Arya Saloka dan Amanda Manopo Sering Dicurigai, Putri Anne Tanya Mas Pur: Aku Cantik Gak Sih?
Ada juga kriteria kesehatan yang lebih khusus yang harus dipenuhi.
Di Indonesia donor darah diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 2/2011 tentang Pelayanan Donor Darah.
Setiap tahunnya, PMI menargetkan 4,5 juta kantong darah.
Menurut Kementerian Kesehatan, ketersediaan darah untuk donor secara ideal adalah 2,5 dari jumlah penduduk sehingga untuk Indonesia dibutuhkan darah sebanyak 4,9 juta kantong darah.
Kementerian Kesehatan juga mencatat sebanyak 7.926.326 jiwa memiliki golongan darah A; 8.036.227 bergolongan darah B; sebanyak 3.175.187 bergolongan darah AB; dan sebanyak 16.878.049 penduduk memiliki golongan darah O.'
Baca juga: Melakukan Hubungan Seksual saat Hamil, Bolehkah? Begini Penjelasan Dokter
Dilansir dari laman yankes.kemkes.go.id, ada banyak manfaat yang diperoleh dari mendonorkan darah, antara lain:
1. Dapat mendeteksi penyakit
Karena sebelum melakukan donor darah pendonor harus melewati sejumlah pemeriksaan seperti: HIV, sifilis, hepatitis B, hepatitis C, hingga malaria.
Hal ini merupakan prosedur penting yang dilakukan demi mengantisipasi adanya penularan penyakit melalui transfusi darah.
Tentunya hasil pemeriksaan yang dilakukan dapat mengingatkan pendonor agar lebih aware menjaga kesehatannya.
2. Dapat meningkatkan produksi sel darah
Setelah melakukan donor, sel darah memang akan berkurang, namun sumsum tulang belakang akan segera memproduksi sel darah merah baru untuk menggantikan yang hilang.
Jadi bukan berarti setelah donor bisa mengurangi kadar darah pendonor, justru kegiatan ini bisa meningkatkan produksi sel darah merah lho sobat sehat.
Baca juga: Apakah Hubungan Seksual yang Ideal Dilakukan Setiap Hari? Begini Tanggapan Dokter
3. Memperpanjang usia
Menurut banyak penelitian, berbuat baik termasuk menolong orang lain yang sedang membutuhkan dapat membuat seseorang hidup lebih lama sekitar empat tahun.