TRIBUNHEALTH.COM - Penelitian baru menunjukkan bahwa pria yang merokok pada masa remaja berisiko mewariskan gen yang rusak kepada anak-anaknya kelak.
Kolaborasi antara universitas di Southampton, Inggris, dan Bergen, Norwegia, mengajukan hipotesis yang membuka mata.
Dr Negusse Kitaba, seorang peneliti di Universitas Southampton, mengatakan "sel induk terbentuk" selama masa pubertas, sebelum usia 15 tahun.
Selama masa ini, sel induk yang terbentuk “akan menghasilkan sperma seumur hidup”.
Dengan meneliti 875 orang berusia antara tujuh dan 50 tahun, serta perilaku merokok ayah mereka, mereka menemukan bahwa merokok sebelum usia 15 tahun dapat menyebabkan masalah kesehatan pada generasi berikutnya.
Baca juga: Dokter Jelaskan Asap Rokok Tak Sebabkan TBC pada Anak, tapi Tetap Berbahaya: Bikin Paru-paru Iritasi
Merokok meningkatkan kemungkinan anak-anak terkena asma, obesitas, dan masalah paru-paru, kata para ilmuwan.
Temuan ini “jauh lebih nyata” pada anak-anak yang ayahnya mulai merokok selama masa pubertas.
Faktor genetik terkait dengan sederet penyakit tersebut.
Dr Kitaba berkata: “Sangat mengkhawatirkan bahwa remaja saat ini, terutama remaja laki-laki, kini terpapar nikotin dalam jumlah yang sangat tinggi melalui vaping."
“Kami tidak dapat memastikan bahwa vaping akan memiliki efek yang sama antar generasi, namun kita tidak perlu menunggu beberapa generasi untuk membuktikan dampak apa yang mungkin ditimbulkan oleh vaping pada remaja.”
Baca juga: 4 Tips Cara Mengatasi Kecemasan: Berhenti Merokok dan Hindari Kopi Sementara Waktu
Tembakau dan efeknya pada kesuburan
Dr Cesar Diaz-Garcia memperingatkan: “Khususnya bagi pria, hubungan antara tembakau dan infertilitas sulit untuk diabaikan."
“Merokok adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan infertilitas pada pria.”
Merokok dikaitkan dengan jumlah sperma yang rendah, motilitas sperma yang buruk (kemampuan sperma untuk berenang), dan kualitas sperma yang kurang optimal.
Dr Diaz-Garcia mencatat: “Pria perokok diperkirakan mengalami penurunan konsentrasi sperma rata-rata sebesar 23 persen."
“Perokok berat, mereka yang merokok 20 kali atau lebih setiap hari, akan mengalami penurunan kesuburan paling besar.”
Dr Diaz-Garcia mengatakan perokok pria memiliki peningkatan risiko masalah pembuahan dan keguguran.
Selain masalah kesuburan, merokok juga diketahui meningkatkan risiko penyakit lain.
Rokok Elektrik atau Vape Sebabkan Radang pada Paru-paru, Tak Kalah Bahaya dari Rokok Konvensional
Baca Berita Terkait: Rokok Elektrik atau Vape Sebabkan Radang pada Paru-paru, Tak Kalah Bahaya dari Rokok Konvensional