Trend dan Viral

Tangisan Sedih Rifky, Hadiah Jalan Sehat Umrah Diganti Dispenser dan TV Oleh Panitia Jalan Sehat

Penulis: Putri Pramestia
Editor: Putri Pramestia
Tangisan Sedih Rifky, Hadiah Jalan Sehat Umrah Diganti Dispenser dan TV Oleh Panitia

TRIBUNHEALTH.COM - Tangisan sedih dirasakan oleh Josh alias Rifky (13), seorang bocah yang merupakan warga Komplek Puri Asri, kecamatan Tamalanrea, Makassar.

Hadiah umrah yang didapatkan Rifky dari jalan sehat "Merdeka Anak Rakyat" berubah.

Hadih umrah yang didaptkan Rifky mendadakdiganti menjadi sebuah TV dan dispenser.

Melansir Sripoku.com, kegiatan jalan sehat ini diketahui digagas leh Yayasan anak Rakyat bertempat di lapangan Tala Bumi Tamalanrea Permai (BTP), Minggu (13/8/2023).

Tangisan Sedih Rifky, Hadiah Jalan Sehat Umrah Diganti Dispenser dan TV Oleh Panitia (palembang.tribunnews.com)

Baca juga: Ayah Ini Rela Dandan Seperti Wanita Demi Rayakan Hari Ibu di Sekolah Anak, Fakta Sedih Terkuak

Peristiwa ini viral di berbagai media sosial setelah orangtua Rifky, Indah Astriani melayangkan protes keras.

Awal Mula Kejadian

Awalnya Rifky yang nomot pesertanya 01427 beruntung mendapatkan hadiah utama umrah yang dicabut pada kotak undian.

Rifky dipanggil oleh MC ke atas panggung.

Namu , ketika sudah di atas panggung, tiba-tiba panitia membatalkan hadiah umrah tersebut.

Panitia dari acara tersebut beralasan pemenang masih berusia cilik, walaupun sudah memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Usia yang masih clik dinilai panitia belum memiliki hak pada Pemilu 2024 mendatang.

hal ini sontak membuat Rifky merasa sedih dan menangis.

Melihat hal tersebut, panitia kemudia menggantikan hadiah umrah yang didapatkan Rifky dengan hadiah televisi dan dispenser.

Indah Astriani pun langsung melayangkan protes keras kepada panitia dan mempertanyakan hal tersebut.

Menurutnya, hadiah utama tetap harus diberikan karena undiannya naik.

Apalagi saat itu, dia ada di lokasi kegiatan mendampingi anaknya.

Baca juga: SELAMAT, Pemilik Kartu BPJS Kesehatan dapat Bansos Rp 600 Ribu, Apa Syaratnya?

"Kalau alasan anak saya masih kecil dan belum bisa memilih, kan ada saya."

"Ini jelas tidak adil bagi kami."

"Anak saya tidak berhenti menangis."

"Haknya dirampas."

Halaman
12