Sehingga kandungan zat besi pada anak yang dilahirkan juga rendah.
Pada usia-usia tertentu, anak ini akan menjadi rentan mengalami anemia.
"Jadi betul sekali ya.
Kalau pada anak itu mungkin tidak ada kaitannya dengan jenis kelamin.
Semua anak baik laki-laki maupun perempuan itu rentan atau berisiko terhadap anemia.
Apalagi apabila ibu hamilnya juga anemia," tandas dr. Devie Kristiani, Sp.A.
Namun saat menginjak usia remaja, maka yang lebih rentan menderita anemia adalah remaja putri karena mengalami menstruasi setiap bulannya.
BERITA LAIN >> Memahami 2 Penyebab Anak Menderita Anemia, Begini Penjelasan Dokter Spesialis Anak
Baca juga: JIJIK Lihat Konten Oklin Fia, Sonny Septian Kasihan dengan Keluarga Oklin, Begini Pesan Umi Pipik
Anemia pada anak sedikit berbeda dengan anemia pada orang dewasa.
Dalam kehidupan masyarakat, anemia sering disebut sebagai kondisi kekurangan darah.
Pasalnya masyarakat lebih sering menyebut anemia dengan istilah kurang darah.
Anemia disebabkan karena kandungan hemoglobin dalam sel darah merah berkurang.
Hemoglobin merupakan suatu protein untuk mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh.
Pada saat kadar hemoglobin di dalam darah anak berkurang maka penghantaran oksigen ke seluruh tubuh juga berkurang.
Hal ini tentu akan berpengaruh pada tumbuh kembang seorang anak.
Bisa dibayangkan, karena oksigen dibutuhkan oleh seluruh sel di dalam tubuh, maka jika sel-sel tubuh kekurangan oksigen, pasti tumbuh kembang seorang anak terganggu.
Faktor penyebab kadar hemoglobin penderita anemia dibawah normal
Menurut dr. Devie, ada dua penyebab besar anemia pada anak.
Pertama adalah ketika tubuh anak tidak bisa memproduksi cukup sel darah merah atau memproduksi gemoglobin dengan cukup.
Kondisi ini disebabkan oleh beragam faktor, namun penyebab paling banyak di Indonesia adalah anemia karena kekurangan zat besi.