Senjata yang sering digunakan pelaku DE untuk latihan adalah Baikal Makarov buatan Rusia dengan ukuran peluru 9 milimeter.
Sementara itu, kabar penangkapan DE langsung direspons PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Vice President Publik Relations PT KAI, Joni Martinus mengatakan, PT KAI menghargai proses hukum yang sedang berjalan.
Pihaknya, kata Joni, juga akan menindak tegas karyawannya jika nantinya terbukti terlibat dalam kasus terorisme.
"Terkait dugaan adanya keterlibatan oknum pegawai kereta api Indonesia dalam praktik terorisme, kereta api Indonesia menghargai proses hukum yang sedang berjalan," ungkap Joni, dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa (15/8/2023).
"Manajemen kereta api Indonesia akan menindak secara tegas karyawannya jika terbukti terlibat dalam kasus terorisme," sambungnya.
Joni menuturkan, PT KAI akan berkomiten untuk turut memberantas kejahatan terorisme di lingkungan perusahaan.
"Kereta api Indonesia berkomitmen untuk turut memberantas kejahatan terorisme di lingkungan perusahaan dengan terus mengingatkan seluruh jajaran mengenai integeritas dan nasionalisme," ungkapnya.
Rekam jejak DE
Baca juga: Jangan Panik! Begini Cara Tepat Tangani Anak Sakit
1. Pendukung ISIS
Sudah sejak lama pelaku DE tertular paham Islamic State atau ISIS dan sejak 2014 berbakat kepada pemimpin ISIS Abu Bakar Al Baghdadi.
Menurut pengakuan DE seperti disampaikan Kombes Aswin, pelaku saat itu tersihir eforia propaganda global ISIS saat sedang gencar-gencarnya.
Terilhami Pelaku Teror Kerusuhan Mako Brimob
Empat tahun berlalu sejak berbaiat, pelaku DE lalu mengambil garis tegas tak cuma menjadi pengagum ISIS tapi juga aktor.
Pemicunya adalah kerusuhan di Mako Brimob pada 2018 silam, di mana para pelaku onar saat itu adalah tersangka tindak pidana terorisme.
Kerusuhan dari Mako Brimob itu disiarkan para pelaku teror melalui media sosial Telegram dan sontak menyita perhatian publik skala nasional dan global.
Pelaku DE melihat kerusuhan di Mako Brimob melalui televisi, bukan dari Telegram. Begitu pengakuannya.
"Saya menjadi terinsipirasi dan memiliki ghiroh yang tinggi untuk melalukan amaliyah," ungkap pelaku DE seperti ditirukan Kombes Aswin.
Baca juga: UPDATE Harga BBM 15 Agustus 2023 Se-Indonesia, Cek Harganya di Sini
2. Cari Info Jual Beli Senjata
Dari peristiwa di Mako Brimob itu, pelaku DE mulai mencari info soal jual beli senjata api untuk kemudian melakukan amaliyah, gampangnya operasi teror.