Trend dan Viral

Tahanan Melahirkan di Penjara, Terpaksa Potong Tali Pusat dengan Gigitan karena Petugas Tak Sigap

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi melahirkan sendirian di penjara

TRIBUNHEALTH.COM - Kisah seorang tahanan remaja yang melahirkan di dalam sel penjara tengah menjadi sorotan.

Dia harus kehilangan bayinya tak lama setelah melahirkan karena kurang sigapnya petugas penjara.

Bahkan sang wanita harus memotong tali pusat bayinya dengan gigitan karena petugas terkesan tak peduli.

Padahal dirinya sudah menjerit meminta bantuan kepada petugas.

Dilansir TribunHealth.com dari Daily Mail, berikut ini fakta-faktanya.

Baca juga: Ibu Hamil Perlu Melakukan Tips Ini Agar Terhindar dari Risiko Persalinan Prematur

Ilustrasi - Tanda-tanda persalinan sudah dekat (Pexels)

Kasus ini kembali menjadi perhatian karena baru saja memasuki babak baru di persidangan.

12 jam berusaha melahirkan seorang diri

Baby Aisha Cleary ditemukan tewas di lantai sel penjara pada September 2019 setelah ibunya, seorang remaja, dipaksa melahirkan sendirian di HMP Bronzefield di Ashford, Surrey.

Wanita berusia 18 tahun itu melahirkan sendiri selama 12 jam karena staf mengabaikan teriakan minta tolong dan membiarkannya memotong tali pusar Aisha dengan giginya.

Terbaru, pihak berwenang akan memberikan keputusannya, apakah kegagalan staf penjara dalam kelahiran Aisha berkontribusi pada kematiannya.

Kasus mengerikan ini telah memicu kembali para pengkampanye yang mendesak adanya perawatan persalinan dan bayi baru lahir di penjara wanita.

Pasalnya menurut penelitian, wanita tujuh kali lebih mungkin mengalami kelahiran mati dibandingkan mereka yang berada di luar penjara, The Times melaporkan.

Baca juga: Siswa SMP di Majalengka Terpaksa Belajar di Pelataran Masjid, Ruang Kelas Habis Terbakar Api

ilustrasi seornag ibu yang baru saja melahirkan (pixabay.com)

Angka baru juga menunjukkan bahwa hampir 200 wanita hamil berada di penjara di Inggris tahun lalu.

Banyak negara, termasuk Brasil, Ukraina, dan Meksiko, tidak memenjarakan wanita hamil dan malah memberikan hukuman komunitas, tahanan rumah, atau masa percobaan di bawah pengawasan.

Melahirkan dalam penjara jadi kasus lumrah di Inggris

Data baru yang diterbitkan pemerintah kemarin menunjukkan ada 196 wanita hamil di penjara hingga Maret tahun ini.

Bulan dengan angka tertinggi adalah Januari, sebanyak 58.

Pada periode yang sama, 44 bayi lahir dari wanita yang dipenjara.

Sebagian besar kelahiran ini terjadi setelah sang ibu dibawa ke rumah sakit, tetapi ada satu yang terjadi di penjara atau dalam perjalanan ke rumah sakit.

Pada 2021-22, 50 bayi lahir dari wanita di penjara dan tiga kelahiran terjadi di penjara atau dalam perjalanan ke rumah sakit.

Halaman
123