"Pendalaman membutuhkan waktu dengan mencocokkan dengan keilmuan terkait scientific investigation, psikologi forensik, psikologi klinis, tes DNA."
"Hasil ini kita cocokkan, (sehingga) data sudah akurat pasti kita sampaikan, kita tidak mau berspekulasi," terangnya.
Baca juga: Solusi Ampuh Atasi Kulit Berminyak dengan Cara Alami
Pelaku panik, lalu memutilasi korban
Lebih lanjut, Endriadi menjelaskan, kedua pelaku panik setelah mendapati korban meninggal dunia.
Keduanya kemudian mencari cara untuk menghilangkan jejak tewasnya korban.
RD dan W kemudian memutilasi jasad korban menjadi beberapa bagian.
Keduanya juga merebus pergelangan kaki dan tangan korban guna menghilangkan sidik jari.
Setelah itu, potongan tubuh korban dimasukkan ke dalam sebuah plastik.
Oleh kedua pelaku, potongan tubuh tersebut kemudian dibuang ke sejumlah lokasi.
Baca juga: Cara Jitu Menghilangkan Bopeng Bekas Jerawat
Adapun lokasi tempat membuang potongan tubuh korban yakni di wilayah Padukuhan Kelor, Bangunkerto, Turi, Sleman.
Sementara kepala korban dikubur di pekarangan wilayah Gimberan, Merdikorejo, Tempel, Sleman.
Kronologi penemuan potongan tubuh
Diketahui, kasus ini terungkap bermula saat ditemukan potongan tubuh manusia di sekitar Jembatan Kelor, Bangunkerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman, Rabu (12/7/2023).
Potongan tubuh pertama ditemukan di Sungai Bedog, Rabu malam.
Adapun potongan tubuh yang ditemukan yakni dua kaki dan satu tangan.
Potongan tubuh itu ditemukan pertama kali oleh anak-anak yang sedang memancing.
Setelah temuan itu, petugas kepolisian melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian.
Hasilnya, petugas kembali menemukan potongan tubuh manusia di semak-semak, di dekat lokasi temuan pertama.
Kemudian, pada Sabtu (15/7/2023), polisi kembali menemukan potongan tubuh manusia di Sungai Krasak.
Kali ini, polisi menemukan bagian kepala hingga tulang di lokasi yang tak jauh dari lokasi temuan bagian pertama.
Baca juga: TIPS Memilih Serum Wajah yang Tepat Sesuai Jenis Kulit