TRIBUNHEALTH.COM - Nasib apes dialami oleh seorang pria di Kebayoran Baru bernama Ridho .
Jadi korban penjambretan dirinya justru diamuk massa karena diduga sebagai pelaku pencurian alias maling.
Padahal kala itu HP milikinya baru saja dirampas oleh orang tak dikenal.
Ridho sempat berteriak setelah kejadian ini.
Namun dirinya justru dikeroyok oleh warga hingga babak belur.
Insiden main hakim yang salah sasaran ini terekam CCTV.
Baca juga: Kasus Polisi Tembak Polisi Kembali Terjadi, Densus 88 Sebut Tidak Ada Kesengajaan: Kelalaian Anggota
Sontak kejadian ini langsung viral di media sosial setelah diunggah akun @merekamjakarta, Kamis (27/7/2023).
Sosok korban perampasan handphone yang bernama Ridho itu dituduh maling dan dipukuli warga sampai babak belur hingga membuatnya meminta pertanggungjawaban dilansir dari akun Instagram @merekamjakarta dikutip TribunJatim.com.
Dalam unggahan tampak kerumunan warga mengelilingi Ridho.
Insiden ini tepatnya berada di Jalan H Jian 2B, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (25/7/2023) sekitar pukul 11.20 WIB.
Warga setempat menuding Ridho sebagai komplotan maling.
Padahal dirinya adalah korban perampasan handphone
Para warga terus menuduh dengan dalih baju yang digunakan Ridho serupa dengan pelaku pencurian handphone.
Baca juga: TKW di Taiwan Viral Rela Tidur Seranjang dengan Majikan Pria, Sebut Bos Sopan dan Tak Kurang Ajar
Niat awal ingin beli makan
Terkait insiden ini Ketua RW 07, Eko Rahardjo mengatakan, Ridho awalnya ingin membeli makanan di warteg di Jalan Haji Jian Raya.
Namun, Ridho disetop oleh dua orang tak dikenal yang naik motor.
Saat itulah Ridho berteriak meminta pertolongan para orang di sekitarnya.
"Korban lalu disuruh naik ke motor pelaku. Mereka boncengan bertiga ke arah Jalan Haji Jian 2B dan masuk ke salah satu gang," ujar Eko dalam keterangannya, Selasa (27/7/2023).
Minta pertanggungjawaban warga
Baca juga: Jilbab Dijual Rp 160 Ribu, Ini Rincian Harga Seragam SMA di Tulungagung yang Bikin Kepsek Dicopot
Kasus ini sebenarnya sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
Namun Ridho berharap para pelaku pengeroyokan tetap bertanggung jawab.
"Intinya ada itikad baik untuk membantu pengobatan dan sebagai pengganti selama dia enggak bisa kerja," tambah Eko.
(TribunHealth.com)