Trend dan Viral

Akui Sudah 7 Anak Harimau Milik Alshad Ahmad Mati, Izin Plihara Satwa Bakal Dacabut?

Penulis: Putri Pramestia
Editor: Putri Pramestia
Jinora dan Alshad Ahmad

TRIBUNHEALTH.COM - Kini Alshad Ahmad kembali trending di Twitter.

Ternyata harimau peliharaan Alshad Ahmad yang benama Cenora dikabarkan mati, Senin (24/7/2023), melansir Tribunpalu.com.

“Cenora sayang. Anak harimau yang cantik, baik, tenang, kalem, selalu bisa nemenin dan jagain adiknya, selalu manja dan sayang banget ke papahnya.

Gak nyangka Cenora pergi secepat ini, kita semua berduka yang mendalam.

harimau peliharaan Alshad Ahmad (palu.tribunnews.com)

Baca juga: Vagina Mudah Becek Apakah Menjadi Tanda Bugar Seks? dr. Binsar Martin Sinaga Beri Tanggapan

Padahal kemarin baru kesenengan karena nyobain daging enak ya, baru bisa belajar loncat-loncat, baru kemarin papah ajak mau main ke villa biar bisa lari-lari yang puas di halaman yang gede.

Selamat istirahat ya sayang, makasih atas kehadiran kamu di sini yang selalu bikin kita semua bahagia, happy, terhibur karena lucunya, gemesnya dan tingkah-tingkah kamu.

Papah sayang banget sama Cenora," tutupnya.

Butut kabar meninggalnya Cenora, anak harimau tersebut, kini Alshad Ahmad menuai hujatan.

Alshad Ahmad disalahkan sebagai penyebab matinya Cenora, anak harimau.

Sebab, Alshad sering membuat konten untuk YouTube-nya dengan mengundnag banyak bintang tamu untuk melihat Cenora.

Namun, banyak juga yang menduga bila anak harimau itu terpapar virus.

Alshad Ahmad jawab komentar warganet (palu.tribunnews.com)

Baca juga: Sosok A Wanita Asal Sragen Bersikukuh Mintak Pak Kades Menikahinya, Tawaran Uang Ganti Rugi Ditolak

Tetapi hal tersebut langsung dibantah oleh Alshad.

"Guys kita lagi diskusi, nih sama dokter Irfan, dokter Fauzi, ada Abah juga.

Jadi, sementara kemungkinannya bukan virus ya.

Kemungkinan besar bukan virus, bukan bakteri juga, tapi ada hal lain entar gue jelasin lengkap di YouTube karena penjelasannya panjang," kata Alshad Ahmad pada Senin malam 24 Juli 2023.

Melalui kolom komentar, Alshad menyebut Cenora merupakan bayi harimau ketujuh yang mati di bawah pengawasannya.

Pernyataan itu disampaikan Alshad saat menjawab komentar dari seorang warganet akun @tuantigabelas.

"Jikalau boleh bertanya, dr awal mulai memelihara harimau, sudah berapa ekor yang mati dibawah pengawasan bro alshad?" ujar seorang warganet.

Baca juga: Remaja Perlu Memperhatikan Gaya Hidup untuk Menghindari Terjadinya Obesitas

"@tuantigabelas 7, semua hasil breeding sendiri dari 1 Indukan," jawab Alshad.

Namun karena komentarnya tersebut sempat ramai hingga berbuntut hujatan, kini jawaban Alshad itu sudah tidak ditemukan lagi.

Selain itu ada pula yang menyorot soal izin Alshad memelihara satwa liar.

Sebelumnya Alshad mengatakan dia sudah mengantongi izin resmi memelihara harimau.

Alshad Ahmad mengatakan, status pemeliharaan ini adalah penangkaran untuk bisa dikembangbiakkan secara besar.

"Kami dikasih kepercayaan sama negara bahwa Alshad boleh penangkaran harimau untuk memperbanyak harimau itu. Jadi makin banyak harimau-nya, makin jauh dari kepunahan. Melestarikan, gitu," ucap Alshad.

Adapun syarat yang dibutuhkan untuk memelihara atau memperjualbelikan hewan langka adalah didapatkan dari penangkaran, bukan dari alam dan masuk ke dalam kategori F2.

Baca juga: Kolegium Bedah Mulut dan Maksilofasial Indonesia Kembali Gelar Ujian Kompetensi Periode Juli 2023

Bukan Satwa Dilindungi

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memastikan harimau yang dipelihara youtuber Alhsad Ahmad merupakan harimau Benggala.

Hal itu ditegaskan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Dirjen KSDAE) KLHK, Prof. Dr. Satyawan Pudyatmoko saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (25/7/2023).

Ia menuturkan, status perlindungan satwa ini di Indonesia adalah tidak dilindungi namun terancam punah/endangered menurut IUCN dan masuk Appendix I CITES.

"Yang jelas yang ada di penangkaran Alhsad adalah harimau benggala, bukan harimau sumatra yang dilindung," ujarnya.

Alshad Ahmad disebut Satyawan memiliki izin untuk memelihara hewan eksotik dari India itu.

"Ada izin untuk penangkaran itu," lanjut Satyawan.

KLHK pun menerjukan tim guna mengusut kasus kematian tujuh ekor harimau itu.

Melalui Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat, KLHK tengah melakukan BAP untuk mengetahui lebih lanjut penyebab kematian.

"Kami akan turunkan tim untuk lakukan BAP. Ini harimau benggala (eksotik/bukan satwa asli Indonesia) sehingga statusnya tidak dilindungi UU," ujar Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat Irawan Asaad. (*)

(TribunHealth.com)