TRIBUNHEALTH.COM - Apakah diantara sobat sehat ada yang mengalami penis bengkok?
Rupanya banyak pria yang khawatir akan kondisi ini.
Tak jarang orang-orang menganggap jika penis bengkok dapat memengaruhi hubungan seksual.
Baca juga: DAMPAK Perpanjang Masa Jabatan Desa: Bisa Memicu Konflik di Desa, Ini Bahayanya
"Penis bengkok mayoritas masyarakat itu adalah adalah gangguan ereksi atau disfungsi ereksi.
Sehingga bentuk ereksi penis itu tidak normal 100 persen tegak.
Tapi mungkin agak sedikit bengkok," ujar Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Pernyataan ini disampaikan oleh Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dilansir oleh Tribunhealth.com dari laman YouTube Warta Kota Production program Edukasi Seksual edisi 22 Juni 2023.
Lantas apakah kondisi penis seperti ini bisa diluruskan?
Perlu menjadi informasi bahwa istilah lain penis bengkok adalah Peyronie's disease.
Baca juga: 5 Tips Kuliner Sehat: Tak Makan Berlebihan hingga Perhatikan Jumlah Kalori
Apabila sobat sehat mengalami Peyronie's disease maka tidak usah menunggu usia tua.
Sejak usia dini kondisi Peyronie's disease sudah bisa diperbaiki melalui tindakan operasi.
Namun jika penis bengkok disebabkan karena masalah ereksi sehingga menyebabkan bentuk penis menjadi bengkok dan tidak tegak, maka upaya pengobatannya tidak perlu melakukan tindakan operasi.
Menurut penuturan dr. Binsar, gangguan ereksi bisa diperbaiki.
Kendati demikian, obatnya tidak dijual bebas di market place.
Baca juga: 6 Tips Menjaga Tubuh Agar Tetap Sehat hingga Hari Tua
"Saya yakin di market place tidak boleh dijual, karena itu obat etika," tegas dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Yang menjadi masalah jika obat tersebut dijual bebas adalah dapat memberikan bahaya bagi tubuh.
Menurutnya, jika pemakaiannya salah maka bisa mengganggu kesehatan jantung.
Bahkan hal ini bisa menyebabkan seseorang kehilangan nyawa.
Karena jantungnya bekerja keras maka bisa menyebabkan henti jantung secara mendadak.
Oleh karena itu, apabila ada diantara sobat sehat yang mengalami masalah ini sebaiknya berkonsultasi dengan dokter yang berkompeten.