TRIBUNHEALTH.COM - Di era digital saat ini, mungkin sulit untuk menghindari screen time, terutama saat bekerja, sekolah, dan tetap terhubung dengan teman melalui media sosial.
Orang dewasa harus berupaya menjaga durasi screen time harian mereka hingga delapan jam untuk bekerja dan dua jam untuk bersantai.
Namun, para ahli perkembangan anak telah menyatakan keprihatinannya tentang jumlah jam yang dihabiskan anak-anak kecil di perangkat digital.
Waktu screen time harian anak-anak jauh di bawah orang tua, itu pun harus dengan pengawasan.
“Screen time yang disarankan untuk balita terbatas pada program pendidikan dengan kehadiran pengasuh," kata Dr. Siddharth Kesarwani, dari JNR Children Eye Care and Squint Clinic, Mumbai.
"Anak-anak berusia antara 2 dan 5 tahun harus memiliki waktu layar kurang dari satu jam pada hari kerja dan hingga tiga jam pada akhir pekan."
Baca juga: Waspada Penggunaan Gadget pada Anak, Makin Lama Screen Time Makin Berisiko Terkena Rabun Jauh
"Untuk anak usia 6 tahun ke atas, disarankan untuk menyeimbangkan screen time dengan kebiasaan dan rutinitas yang sehat."
"American Academy of Child and Adolescent Psychiatry juga menyarankan untuk menghindari layar saat makan dan jalan-jalan bersama keluarga, jauhkan perangkat elektronik dari kamar tidur, dan matikan layar setidaknya 30 menit sebelum waktu tidur.”
Baca juga: 5 Fakta Dark Mode pada Gadget, Berdampak Buruk jika Punya Mata Silinder
Menghindari Risiko Miopia
Salah satu dampak penggunaan layar bagi anak-anak adalah risiko miopia atau rabun jauh, baik secara langsung maupun tidak.
Layar ponsel sendiri sudah berkontribusi secara negatif.
Selain itu, ketika anak asyik bermain ponsel mereka cenderung kurang aktif di luar rumah.
Padahal mata dan penglihatan anak-anak dapat terpengaruh secara negatif oleh kurangnya paparan sinar matahari.
Penelitian menunjukkan bahwa paparan cahaya biru matahari yang tidak memadai dapat berkontribusi pada peningkatan miopia atau rabun jauh dalam beberapa tahun terakhir.
“Menghabiskan waktu di luar ruangan, terutama selama masa kanak-kanak, dapat membantu memperlambat perkembangan rabun jauh, dan telah ditemukan bahwa peningkatan waktu yang dihabiskan di luar ruangan dapat mengurangi risiko timbulnya miopia baru hingga 50 persen,” tandas Dr. Kesarwani.
- Orang tua juga dapat mengambil langkah proaktif untuk melindungi kesehatan mata anaknya, seperti:
- Membatasi penggunaan media digital pada bayi di bawah usia 18 hingga 24 bulan.
- Mengikuti aturan 20-20-20 yang berarti bahwa setiap 20 menit, Anda harus beristirahat selama 20 detik untuk melihat sesuatu yang berjarak setidaknya 20 kaki. Ini dapat membantu mengurangi ketegangan mata dan kelelahan yang disebabkan oleh waktu layar yang lama.
- Menghindari program yang serba cepat dan kekerasan
- Mematikan layar saat tidak digunakan
- Menghindari penggunaan media sebagai metode utama untuk menenangkan anak
- Memastikan bahwa anak mereka tidak menggunakan perangkat digital satu jam sebelum tidur.
Baca juga: Dokter: Saat Ini Banyak Anak Dibawah 8 Tahun Alami Gangguan Penglihatan karena Gadget
“Merangkul teknologi tidak dapat dihindari di era saat ini, tetapi menerapkan strategi dan rekomendasi ini dapat berkontribusi secara signifikan untuk menjaga kesehatan mata anak Anda yang paham teknologi di tahun-tahun mendatang."
"Penting juga untuk menjadwalkan pemeriksaan mata tahunan untuk memastikan mata anak Anda sehat dan berfungsi dengan baik,” saran Dr. Kesarwani.
Dapatkan produk kesehatan di sini
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)