Orang dengan kekurangan zat besi bisa makan jeroan (terutama hati) untuk meningkatkan tingkat energinya.
Baca juga: Konsumsi Minuman Berenergi dapat Menghilangkan Kantuk saat Berkendara, Mitos atau Fakta?
Mengurangi Risiko Kanker
Riboflavin, juga dikenal sebagai Vitamin B2, merupakan anggota penting dari keluarga B-Vitamin yang dapat melindungi tubuh terhadap jenis kanker tertentu.
Riboflavin ditemukan dalam jeroan, terutama ginjal dan hati.
Penelitian telah menunjukkan bahwa riboflavin membantu mengurangi risiko kanker paru-paru dan kolorektal.
Kekurangan riboflavin telah terbukti menjadi faktor risiko kanker kerongkongan.
Baca juga: Tanda Awal Kanker yang Kerap Disepelekan: Merasa Lelah Terus Menerus, Berat Badan Tiba-tiba Drop
Mengurangi Risiko Penyakit Jantung
Semua jeroan (kecuali usus) mengandung Vitamin B12 dalam jumlah tinggi.
Dikombinasikan dengan folat (juga terdapat dalam jeroan), Vitamin B12 membantu kadar homosistein moderat dalam darah.
Kadar homosistein yang tinggi merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular.
Baca juga: Tak Selalu Serangan Jantung, Nyeri Dada Bisa Disebabkan Sederet Hal Berikut, Termasuk Sakit Maag
Sistem Imun Lebih Kuat
Banyak jeroan yang mengandung seng tinggi, termasuk hati, ginjal, dan jantung.
Seng sangat penting agar sistem kekebalan Anda berfungsi dengan baik.
Orang dengan defisiensi seng lebih rentan terhadap infeksi.
Dapatkan produk kesehatan di sini
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)