TRIBUNHEALTH.COM - Ada satu pekerjaan di Singapura yang sepi peminat, padahal memiliki gaji fantastis.
Pekerjaan yang mulai ditinggalkan ini memiliki gaji hingga 12 ribu Dollar Singapura (SGD) per bulan.
Angka tersebut setara dengan Rp132.388.089 (kurs Rp11.032,34) per bulannya.
Padahal pekerjaan yang dimaksud termasuk pekerjaan yang biasa dilakukan di Indonesia.
Berikut ini TribunHealth.com sajikan fakta-faktanya, dilansir dari Media Singapura, Mothership.
Baca juga: VIRAL Swedia Legalkan Seks sebagai Olahraga dan Segera Adakan Kejuaraan Seks Dunia, Hoax atau Fakta?
Pekerjaan yang dimaksud adalah tukang pipa alias tukang ledeng berlisensi.
Anggota Singapore Plumbing Society (Asosiasi Tukang Pipa Singapura) tukang ledeng berlisensi di Singapura rata-rata mampu meraup cuan hingga 6 ribu - 8 ribu SGD.
Bahkan seorang tukang ledeng berlisensi, Gary Tan (40), berbicara kepada Shin Min Daily News bahwa tukang pipa terkadang bisa menghasilkan hingga 12 ribu SGD per bulan.
Tak mengherankan mengingat tukang ledeng berlisensi bisa menarik biaya hingga dua kali lipat dibanding tukang ledeng yang tidak berlisensi.
Selain itu sebenarnya tukang ledeng berlisensi lebih sedikit terlibat dalam 'pekerjaan kotor'.
Mereka lebih banyak melakukan pemeriksaan dan promosi, kata Gary Tan.
Dalam kasusnya, Tan mengatakan bahwa dia bergabung dengan perusahaannya saat ini delapan tahun lalu sebagai tukang ledeng, dimulai sebagai "insinyur proyek".
Dia kemudian mengambil kursus untuk menjadi tukang ledeng berlisensi dengan dukungan perusahaannya dua tahun setelah dia bergabung.
Berikutnya dia dipromosikan menjadi manajer proyek.
Baca juga: Klaim Belum Pernah Berhubungan Intim, Gadis 19 Tahun Ngaku Hamil setelah Makhluk Halus Masuk Kamar
Sepi peminat meski gaji menarik
Namun, meski gaji tukang ledeng berlisensi bisa tinggi, industri pipa ledeng masih mengalami kekurangan tenaga kerja, tambah Tan.
Industri ini "sangat bergantung" pada pekerja asing.
Padahal perusahaan tak banyak mempekerjakan orang asing karena kebutuhan untuk membayar pajak yang lebih tinggi, katanya.
Mengenai alasan sedikitnya orang yang mendapatkan lisensi, salah satu alasannya adalah biaya dan waktu yang dihabiskan untuk kursus tersebut, kata Tan.
Untuk penduduk setempat, lisensi tukang ledeng dapat diperoleh dengan enam hingga sembilan bulan pelatihan dan biaya sekitar 1.000 SGD setelah subsidi.