Bahkan dia juga sampai batuk darah.
"Saya tidak pernah mengalami demam setinggi itu dalam hidup saya. Suhu saya 107°F [42°C] dan saya mulai batuk darah. Mereka punya dokter untuk saya. Aku hampir mati."
Menurut Romany, makam tersebut belum dibuka selama sekitar 600 tahun.
Dalam sebuah wawancara dengan Jordan Harbinger, dia menambahkan bahwa demam menyebabkan halusinasi.
Dokternya memberinya antibiotik, mengira penyebabnya adalah kelelawar, ular, atau debu dari dalam makam.
Baca juga: Resmi Diumumkan Total Temuan Harta Karun Wonoboyo 16,9 Kilogram, Penemu Menduga Capai 100 Kilogram
Romany tidak percaya pada apa yang disebut "kutukan" para Firaun, tetapi mengatakan bahwa ada kebenaran "ilmiah" di dalamnya.
Menurutnya, teori bahwa Firaun mengutuk semua orang yang mengganggu makam mereka tentu saja tidak masuk akal.
Namun ada alasan ilmiah di baliknya, yakni temuan patogen jamur di dalam kuburan kuno tersebut.
Bisa saja jamur-jamur inilah yang menyebabkan kematian pada orang yang membuka makam.
Sebuah penelitian memang tak menemukan adanya jumlah kematian mencurigakan pada mereka yang membuka makan kuno Mesir.
Tapi ada teori bahwa Lord Carnarvon (yang dianggap sebagai korban “kutukan”) dapat terinfeksi jamur patogen Aspergillus yang diperoleh saat membuka makam Tutankhamun.
Romany berhasil bertahan hidup, meskipun dia masih tidak yakin penyakit apa yang dideritanya.
"Akhirnya, empat hari kemudian saya sembuh, tapi sudah dekat," katanya kepada Khaleej Times.
"Entah itu kutukan mumi atau bukan, sesuatu di makam itu menangkapku."
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)