TRIBUNHEALTH.COM - Demi anaknya masuk ke sekolah favorit, seorang ibu menjual tubuhnya.

Diketahui seorang ibu rela ditiduri oleh kepala sekolah dari sebuah taman kanak-kanak favorit supaya anaknya diterima di sekolah tersebut.

Ibu ini rela mengorbankan kehormatannya dan ditiduri oleh sang kepala sekolah sebagai syarat sang anak lolos masuk ke TK favorit.

Saking kompetitifnya bersaing dengan para pendaftar lain di TK incaran para orangtua tersebut, sang ibu muda tersebut 'berkorban' demi anaknya.

Baca juga: Viral Video di TikTok & Twitter Berdurasi 13 Menit Dikaitkan PT Cikarang, Link Dibagikan Warganet

Namun pengorbanan yang dilakukan seorang ibu muda tersebut akhirnya ketahuan oleh sang suami.

Alih-alih meminta maaf, ibu muda tersebut justru tidak menyesal.

Melansir dari laman TribunStyle.com yang dilansir melalui laman eva.vn, pada Rabu (10/5/2023), jejaring sosial Weibo digemparkan oleh kisah seorang ibu dari China.

Diketahui ibu yang tinggal di Shanghai tersebut rela ditiduri oleh seorang kepala sekolah dari taman kanak-kanak favorit.

Tak hanya dilakukan sekali, melainkan sebanyak 9 kali.

Hal nekat tersebut dilakukan oleh sang ibu supaya anaknya dapat diterima di taman kanak-kanak yang dipimpin oleh sang kepala sekolah tersebut.

Baca juga: Jadi Tersangka, Alasan Pelaku Sebar Video Syur 2 Menit 27 Detik, Diduga Kesal Tak Diberi Uang

Seorang ibu dengan inisial VU ini memang memiliki penampilan yang sangat cantik dan menarik.

Wanita tersebut memiliki kulit putih bak porselen, wajahnya anggun, dan juga memiliki cara berpakaian yang sangat mewah.

Diketahui wanita tersebut telah menikah dengan seorang pria kaya di Shanghai.

Gaji bulanan sang suami lebih dari 20.000 yuan atau sekitar Rp 42 juta.

Tak heran jika keluarganya sangat kaya raya dan VU pun menjalani kehidupan yang diinginkan oleh banyak orang.

Ketika anaknya memasuki usia taman kanak-kanak, VU pun memilihkan sekolah terbaik untuk anaknya tersebut.

Baca juga: Fajar Sadboy Keluar dari Manajemen, Denny Cagur: Udah Kaya Berubah, Gua Trauma

Setelah berkonsultasi dan membandingkan, VU memutuskan untuk memilih sekolah swasta bilingual yang cukup terkenal.

Akan tetapi, untuk mendaftar ke sekolahnya itu sangat sulit karena tingkat persaingan yang cukup ketat, serta tidak semua orang kaya bisa masuk ke sekolah tersebut.

VU kemudian menemukan akun jejaring sosial WeChat dari kelapa sekolah taman kanak-kanak tersebut yaitu Mr. Gi.

Keduanya mulai berteman dan mengobrol satu sama lain.