TRIBUNHEALTH.COM - Terdapat beberapa penelitian yang menerangkan bahwa kaum hawa sangat berhubungan dengan emosi.
"Kemudian wanita juga berhubungan dengan hormon, fluktuatif ya. Karena wanita itu luar biasa sekali ciptaan oleh Tuhan, ada hormon oksitosin, hormon dopamin sama dengan pria sebenarnya cuman tidak seluar biasa wanita," jelas dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET.
Mengapa demikian, karena wanita lebih cenderung mengalami depresi dan mengalami manik akibat adanya tuntutan kehidupan.
Ada istilah yang menyebutkan jika wanita harus memiliki 8 tangan.
"Harus menjadi ibu rumah tangga, harus menjadi sahabat, dia bisa mengurus rumah tangga juga, dia masak juga gitu ya. Jadi betul-betul dia harus menerima dahulu awalnya," sambung dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET.
Baca juga: Terdapat Beragam Faktor yang Meningkatkan Risiko Alami Ketombe, Salah Satunya adalah Penyakit Saraf
Baca juga: Tangan Berkeringat hingga Jantung Berdebar, Apakah Tanda dari Penyakit Jantung? Begini Ulasan Dokter
Pernyataan ini disampaikan oleh dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunjabar Vide program Tribun Health edisi 25 Mei 2022.
Pasalnya wanita harus bisa menerima dan mensyukuri jika dirinya adalah wanita.
Wanita merupakan makhluk yang dianugerahi dan diberkati oleh Tuhan maka wanita harus menerima kondisinya.
Pada saat menerima, maka wanita akan menjalani kehidupannya menjadi yang lebih baik.
"Mangkanya kan sekarang kalau mau menikah ada persyaratan. Terus kalau di kantor agama ada konseling dahulu. Jadi jangan langsung menikah, begitu menikah bingung," pungkas dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET.
dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET menerangkan jika bipolar lebih rentan terjadi pada seseorang yang sudah berkeluarga.
"Kalau yang muda-muda itu karena sekarang banyak media sosial ya, jadi banyak melihat dan merasa bipolar. Padahal itu adalah gangguan kepribadian yang berbeda," imbuh dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET.
Baca juga: Pemilihan Sampo yang Salah Bisa Menyebabkan Ketombe, Dokter Ungkap Kandungan untuk Atasi Ketombe
Baca juga: Pria Lebih Rentan Terkena Kanker Mulut, Dua Kali Lebih Berisiko daripada Wanita
Perbedaan gangguan mental dan gangguan kepribadian
dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET menegaskan jika gangguan mental dan gangguan kepribadian berbeda.
Dikatakan gangguan mental jika benar-benar mentalnya berada pada garis kehidupannya.
Sementara gangguan kepribadian bisa dilakukan perubahan pada kepribadiannya asalkan yang bersangkutan mau atau memiliki keinginan.
"Tapi memang kalau gangguan mental ini sampai saat ini tidak diketahui penyebabnya. Kalau kepribadian itu pasti diketahui penyebabnya," terang dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET.
"Misalnya dia berhubungan dengan orang-orang yang konsumtif sehingga pribadinya menjadi konsumtif gitu ya. Dia misalnya kumpul dengan orang-orang yang selalu berdonasi atau berbagi maka dia akan menjadi pribadi yang seperti itu," tambah dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET.
Perlu menjadi informasi apabila dalam hal ini faktor lingkungan juga memengaruhi.
"Kita sebagai keluarga atau sekitarnya yang memberikan tahu bahwa dalam keluarganya jangan pernah mengucapkan bahwa ini (merawat penderita bipolar) menguras energi, bahwa lelah. Itu akan berdampak sekali kepada penderita bipolar itu sendiri," lanjut dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET.
Baca juga: Penggunaan Hair Mask di Kulit Kepala Justru Memicu Terbentuknya Ketombe, Begini Saran Dokter
Baca juga: Rangkaian Pemeriksaan sebelum Jalani Perawatan Saluran Akar Gigi, Simak drg. R. Ngt Anastasia Ririen