Pelatihan pertama yang ia ikuti pada tahun 2016 adalah Pertemuan Ilmiah Respirasi Surabaya "Achieving excellence in respiratory disease management."
Kemudian pelatihan terakhir yang diikuti pada tahun 2019 adalah Pelatihan Rehabilitasi Paru "Auxilium Vitae Volterra Spa Center of Weaning and Repiratory Rehabilitation" di Italia.
dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P akan menjawab semua pertanyaan sobat sehat terkait kesehatan paru dan pernapasan.
Pertanyaan:
Upaya apa saja yang bisa dilakukan guna mencegah penularan TBC, dok?
Tengku, Tinggal di Medan.
Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan, dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P Menjawab:
Untuk mencegah penularan dari TBC terutama tuberkulosis paru yang paling mudah menular.
Apabila sudah terkena TBC dan tinggal satu rumah dengan anggota keluarga lainnya, maka anggota keluarga lainnya harus dilakukan pemeriksaan di puskesmas atau faskes pertama yang terdekat.
Nanti disana akan dilakukan pemeriksaan dan ada terapi pencegahan TBC, ini yang baru ya dan rata-rata masyarakat belum tahu.
Karena tahunya yang diobati yang mengalami sakit saja, ternyata yang untuk satu rumah itu ada terapi pencegahannya.
Hal ini memang baru kita kenalkan dan diharapkan masyarakat mengerti, jadi setiap ada pasien datang dengan kasus TBC baru saya selalu mengedukasi agar keluarganya langsung dilakukan pemeriksaan ke puskesmas terdekat.
Terutama yang memiliki anak kecil, orang tua atau orang dengan komorbid (misalnya seperti sakit gula, sakit darah tinggi, stroke, sakit jantung, asma atau PPOK) bisa melakukan pemeriksaan diri ke puskesmas untuk dilakukan screening.
Kemudian nanti akan diberikan terapi pencegahan TB pada orang satu rumah tersebut, jadi akan melakukan pencegahan penularan yang lebih signifikan dibanding sebelumnya.
Sebelumnya kan yang diobati hanya yang sakit saja, yang sehat tetap dilakukan tapi belum diberikan terapi pencegahan TB.
Baca juga: Dokter Penyakit Dalam Sarankan Penderita Diabetes Konsumsi Karbohidrat dengan Indeks Glikemik Rendah
Kalau sekarang sudah ada terapi pencegahan TB/TBC tersebut cuman masih ada kendala memang, rata-rata kalau misalnya memiliki anak kecil dan orang tuanya terkena TBC, terkadang orang tuanya enggan untuk memeriksakan anaknya karena anaknya mungkin tidak batuk atau mungkin takut diberikan obat yang terlalu banyak.
Hal ini karena terapi pencegahan TB pengobatannya selama 3-6 bulan.
Padahal kalau kurang dari 5 tahun memang seharusnya tetap diberikan karena memang sangat mudah tertular.
Untuk pencegahan lainnya, selain screening tadi yaitu dengan menggunakan masker.
Baca juga: Dokter Kandungan Anjurkan Ibu Hamil Berpuasa padan Trimester Kedua, Ini Sederet Alasannya
Masker penting sekali digunakan ketika bertemu dengan anggota keluarga yang lain kalau bisa tetap memakai masker kecuali dia di kamar sendiri.