Tidak Sama, Ini Cara Bedakah Infeksi Saluran Kemih dengan Infeksi Menular Seksual menurut Dokter

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi infeksi saluran kemih pada pria

TRIBUNHEALTH.COM - Infeksi saluran kemih seringkali dianggap sama dengan penyakit menular seksual.

Kondisi demikian membuat masyarakat semakin khawatir apabila terkena infeksi saluran kemih.

Padahal sebenarnya kedua kondisi tersebut sangatlah berbeda.

Baca juga: Gejala Kanker Kandung Kemih Termasuk Nyeri Buang Air Kecil, Tak Hanya Adanya Darah dalam Urine

Untuk mengetahui perbedaannya, simak pemaparan dari dr. Nugrahani Utami.

Nugrahani Utami adalah seorang dokter umum yang saat ini berpraktek di RS PKU Muhammadiyah Surakarta.

Untuk membantu menjaga imunitas, klik disini

Berikut ini profil dr. Nugrahani Utami yang menjadi narasumber Tribunhealth.com. (Humas PKU Muhammadiyah Surakarta)

Selain bertugas menjadi dokter, dirinya juga mengemban tanggung jawab sebagai Kepala Instalasi Laboratorium RS PKU Muhammadiyah Surakarta.

Baca juga: Profil dr. Nugrahani Utami yang jadi KA Instalasi Labaoratorium RS PKU Muhammadiyah Surakarta

Sebelum menjadi dokter, Nugrahani menyelesaikan pendidikan perguruan tinggi di FK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Tanya:

Benarkah infeksi saluran kemih merupakan penyakit kelamin?

Ilustrasi infeksi saluran kemih pada perempuan (Pexels)

Lala, Solo.

dr. Nugrahani Utami Menjawab:

Karena mereka tempatnya berdekatan, yakni satu area di perut bawah.

Baca juga: Perlu Tahu, Ini Sederet Tanda jika Alami Infeksi Saluran Kemih menurut dr. Nugrahani Utami

Saluran kemih itu infeksi yang menyerang organ-organ untuk perkemihan.

Sedangkan infeksi menular seksual organ yang terkena adalah organ intim.

Adakalanya gejala dari infeksi menular seksual seperti gejala infeksi saluran kemih. Seperti kencing nanah atau kencing berdarah.

Ilustrasi infeksi menular seksual (tribunnewswiki.com)

Namun sebenarnya sumber infeksinya adalah infeksi menular seksual atau penyakit kelamin.

Jadi tentu berbeda ya, bisa dilihat dari organ yang terkena dan tata laksananya juga berbeda.

Baca juga: Cegah Kutil Kelamin dengan Lakukan Vaksinasi, Simak Ketentuannya dari Dokter

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)