Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., PhD Menyampaikan Pidato pada Acara Wisuda ke-105 UNESA

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Dokumentasi Prof. dr. Taruna Ikrar menyampaikan pidato pada acara wisuda ke-105 Universitas Negeri Surabaya

TRIBUNHEALTH.COM -  Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., PhD memberikan pidato dalam pelaksanaan wisuda ke-105 Universitas Negeri Surabaya, Kota Surabaya, pada Sabtu, 18 Maret 2023.

Pada kesempatan tersebut, Prof. dr. Taruna Ikrar menyampaikan pidatonya yang berjudul "Menggerakkan Sumber Inovator Nasional di Era Digital."

Prof. Taruna Ikrar, M. Biomed., PhD menyampaikan bahwa Indonesia saat ini berada pada tahap perkembangan yang positif dan patut diapresiasi.

Perkembangan positif tak terkecuali dari segi ekonomi, yang juga mengalami kemajuan yang luar biasa.

"Disrupsi yang dipicu berkembangnya teknologi Internet of Things (IOT), kecerdasan buatan, blockchain, robotik, dan drone. Perubahan teknologi secara eksponensial ini telah membuat dunia makin terkoneksi dengan cepat dan presisi melalui digitalisasi sehingga kehidupan sosial pun berubah nyata," katanya dikutip TribunHealth.com.

"Munculnya inovasi aplikasi teknologi seperti Uber, Amazon, e-Buy, Ali Baba, atau Gojek akan menginspirasi lahirnya aplikasi sejenis di bidang pendidikan."

Sebagai contoh yaitu Massive Open Online Study (MOOS) dan AI (Artificial Intelligence).

Baca juga: Profil Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed, Ph.D. Profesor dan Ilmuwan yang Aktif di Tiga Benua

Dokumentasi Prof. dr. Taruna Ikrar menyampaikan pidato pada acara Wisuda ke-105 Universitas Surabaya ()

MOOS adalah inovasi pembelajaran daring yang dirancang terbuka, dapat saling berbagi dan saling terhubung atau berjejaring satu sama lain.

Sedangkan AI (Artificial Intelligences) adalah mesin kecerdasan buatan yang dirancang untuk melakukan pekerjaan yang spesifik dalam membantu keseharian manusia.

Intisari dari pidato yang disampaikan oleh Prod. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., PhD. meliputi :

Growth Mindset

Mentalitas itu tercipta dari pengalaman, pendidikan, sejarah hidup, dan lingkungan.

Dalam realitas memang ada orang-orang yang memiliki mentalitas dan pola pikir bertumbuh (growth mindset).

Mereka adalah orang-orang yang optimis melihat masa depan, karena yakin bahwa masa depan yang lebih baik bisa diperjuangkan bersama.

Tetapi sebaliknya ada juga orang-orang yang “merasa sudah jadi”. Mereka selalu mengklaim “saya ya seperti ini.”

Mereka tidak mau berubah dan selalu berkilah “saya punya prinsip.”

Orang seperti ini cenderung tertutup terhadap aneka kemungkinan baru (fixed mindset).

Memimpin Transformasi

Seorang pemimpin harus mampu (1) menyadarkan orang tentang perlunya hijrah dari fixed mindset menuju growth mindset, dan (2) harus mampu memimpin hijrah itu sendiri.

Dokumentasi acara wisuda ke-105 Universitas Negeri Surabaya ()

Baca juga: Prof. Dr. Taruna Ikrar Jadi Orang Indonesia Pertama yang Terpilih sebagai Direktur IAMRA

Modernitas Berpikir sebagai Budaya

Halaman
12