Aturan Diet Defisit Kalori yang Benar menurut Ahli Gizi Carrisa Wityadarda,M.Kes

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi diet sehat

"Untuk menghambat kalori yang berlebihan itu kita kasih sayur dan tambahkan lauk yang jangan digoreng," terang Carrisa.

Pembagian porsi makan di atas perlu disesuaikan dengan prinsip "Isi Piringku".

Ilustrasi program isi piringku (jateng.tribunnews.com)

Yakni:

- Setengah terisi serat

- Seperempat karbohidrat kompleks

- dan seperempatnya protein.

Nasi Tak Membuat Obesitas

Obesitas merupakan istilah lain dari penyebutan berat badan berlebih.

Baca juga: Faktor Pemicu Obesitas pada Remaja: Gaya Hidup dan Malas Gerak

Kondisi ini sering dikaitkan karena gaya hidup yang tidak sehat utamanya konsumsi karbohidrat berlebihan.

Carissa pun juga membenarkan anggapan tersebut.

"Karena segala sesuatu yang berlebihan tentu membuat energi terlalu banyak masuk," ucapnya.

Namun jika konsumsi karbohidrat tidak berlebihan, sesuai dengan kebutuhannya masing-masing tentu tidak akan membuat gemuk.

Ilustrasi gemuk (Pixabay)

Jadi jangan menghindari makan nasi karena khawatir membuat berat badan berlebih.

Nasi merupakan kategori karbohidrat kompleks yang memiliki serat dan dapat diolah dengan baik oleh tubuh sehingga menghasilkan energi. Sehingga memiliki banyak manfaat untuk tubuh.

Kandungan gula pada nasi membuat beberapa orang merasa harus membatasi bahkan menghindari konsumsi nasi.

Baca juga: Percepat Penurunan Stunting, Pemerintah Cangangkan Gerakan Penimbangan Bulanan Nasional Terintegrasi

"Nasi memiliki glikemik indeks yang kategorinya medium, kalau kebanyakan bisa menyebabkan gemuk," jelas Carrisa.

Jika berkeinginan untuk menjalani diet tanpa konsumsi nasi, maka sebaiknya harus konsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi.

Dengan begitu diet akan disesuaikan dengan kondisi tubuh.

Ilustrasi memenuhi asupan gizi (surabaya.tribunnews.com)

Konsumsi nasi dengan suhu ruang cenderung lebih baik untuk disantap.

Namun apabila sudah bosan dengan nasi dingin, lebih baik dampingi dengan konsumsi serat dan protein.

"Serat dan protein sangat perlu dikonsumsi berdampingan dengan nasi, karena serat dapat menghambat penyerapan dari karbohidrat," ucap Carrisa.

Baca juga: Rupanya Seperti Ini Makanan yang Disajikan ketika Seseorang Menjalankan Diet Rumah Sakit

Penjelasan Ahli Gizi Carrisa Wityadarda,M.Kes ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)