Meskipun Tidak Ada Keluhan, Tetap Perlu Mengunjungi Dokter Gigi untuk Deteksi Anomali Sejak Dini

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi anak mengunjungi dokter gigi secara rutin, begini pemaparan Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati

TRIBUNHEALTH.COM - Dokter gigi merupakan orang yang secara khusus mempelajari ilmu kesehatan dan penyakit pada bagian gigi dan mulut.

Dokter gigi memiliki kompetensi atau keahlian dalam mendiagnosis, mengobati, serta memberikan edukasi tentang pencegahan berbagai masalah kesehatan gigi, gusi, dan mulut.

Banyak orang yang menganggap perlu mengunjungi dokter gigi saat hanya mengalami keluhan pada gigi dan mulutnya.

Padahal pemeriksaan gigi dan mulut perlu dilakukan secara rutin meskipun tidak terdapat keluhan atau gangguan pada gigi dan mulutnya.

Ketika dilakukan penanganan oleh dokter gigi, terdapat beberapa kasus yang mengharuskan pasien untuk datang kembali ke dokter gigi.

Akan tetapi, ada pula kasus lain yang bisa ditangani hanya dalam satu kali kedatangan.

Baca juga: drg. Ummi Kalsum Sebut Estetika di Kedokteran Gigi Seperti Perawatan Bonus, Ini Penjelasannya

ilustrasi pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter gigi, begini ulasan Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati (bobo.grid.id)

Baca juga: drg. Hendra Nur Sp.Pros Paparkan Resiko dari Infeksi Pasca Pembedahan dari Implan Gigi

Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati i membenarkan jika beberapa kasus lain diperlukan beberapa tahap, sehingga mengharuskan pasien untuk mengunjungi dokter gigi beberapa kali.

Ini karena terdapat beberapa kasus yang memerlukan beberapa tindakan dan perlunya jeda waktu antara kedatangan pertama dan kedatangan selanjutnya.

Contohnya seperti pada kasus dimana dokter gigi sedang meresepkan obat atau sedang mengaplikasikan bahan obat tertentu serta membutuhkan reaksi dari tubuh pasien, baik dari gigi maupun jaringan lunak yang sedang terinfeksi serta dalam proses penyembuhan.

Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati menambahkan jika kondisi ini membutuhkan fase tertentu agar bisa mencapai keadaan untuk menentukan tindakan dokter gigi selanjutnya.

Selain itu, perlunya dokter gigi melakukan tindakan secara bertahap sesuai perkembangan masing-masing individu.

"Setiap kondisi tentu memerlukan tindakan yang berbeda, bahkan apabila ada orang yang mengalami kasus serupa bisa saja memerlukan tindakan yang berbeda," kata Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati.

Baca juga: Meskipun Sudah Melakukan Slimming Treatment, Kenaikan Berat Badan bisa Terjadi, Simak Penjelasannya

ilustrasi dokter yang hendak melakukan tindakan, begini penuturan Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati (health.kompas.com)

Baca juga: Penyakit Jantung Tidak Memandang Usia, Ini Pemeriksaan yang Bisa Dilakukan Usia 20 Tahun ke Atas

"Contoh lain apabila pasien mengalami kasus infeksi," pungkas Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati.

Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati mengatakan jika obat yang harus dikonsumsi bisa untuk 15 hari atau bisa 21 hari lamanya.

Hal ini karena ada beberapa tindakan dimana untuk mencapai tahap selanjutnya membutuhkan rencana oleh dokter gigi

Biasanya dalam melakukan konsultasi, dokter gigi akan menjelaskan secara detail kepada setiap pasien apa saja tahapan yang perlu dilalui.

Dokter gigi akan memberikan edukasi mengenai upaya yang perlu dilakukan pasien dan tindakan yang akan diberikan oleh dokter gigi.

Apabila kondisi yang ditargetkan telah tercapai, maka dokter gigi bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya.

Pada tahap pemeriksaan dokter gigi, umumnya kasus yang dialami pasien bisa beragam.

"Reaksi pada setiap tubuh pasien juga tidak selalu sama," imbuh Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati.

Halaman
12