Warna Kulit yang Tidak Merata Jika Dibiarkan Akan Berbahaya untuk Kulit, Berikut Ulasan dr. Tata

Penulis: Irma Rahmasari
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi warna kulit yang tidak merata dan tidak diobati akan berdampak buruk pada kesehatan kulit, begini penjelasan dr. Tata

TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Kecantikan, dr. Tata menyampaikan, warna kulit yang tidak merata dan dibiarkan begitu saja dapat menimbulkan efek yang berbahaya untuk kulit.

Sebelum melakukan penanganan terhadap warna kulit yang tidak merata, ada baiknya mengetahui penyebab terjadinya warna kulit yang tidak rata.

Menurut penuturan dr. Tata, sekitar 90 persen warna kulit yang tidak merata disebabkan karena melasma atau flek wajah.

Melasma atau flek wajah ialah penyakit yang terjadi pada kulit yang ditandai dengan munculnya bercak coklat atau hitam pada wajah.

Kondisi ini paling sering disebabkan karena paparan sinar matahari.

Baca juga: Sering Membuat Tidak Percaya Diri, Berikut Kenali Penyebab Terjadinya Warna Kulit Tidak Merata

Ilustrasi warna kulit yang tidak merata akibat melasma, begini penjelasan dr. Tata (kompas.com)

Baca juga: Area Tubuh Manakah yang Rentan Alami Hiperpigmentasi Kulit? dr. Lusiyanti, M.Med., Sp.KK Menjawab

Pasalnya jika kulit wajah tidak dilindungi dengan sunscreen dan sering terpapar sinar matahari maka dapat berisiko tinggi untuk mengalami melasma.

Jika sudah mengalami permasalahan melasma, dr. Tata menghimbau untuk melakukan perawatan pada melasma tersebut agar tidak menimbulkan komplikasi.

Dilansir TribunHealth.com, Dokter Kecantikan yaitu dr. Tata memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Podcast Tribun Lampung News Video.

Menurut penuturan yang disampaikan oleh dr. Tata, ketika melasma masih dalam tahap awal berupa freckles masih dapat dikontrol dan diobati dengan beberapa treatment.

Namun jika freckles tidak segera dirawat dan tidak dilakukan pencegahan, lama-kelamaan akan menimbulkan bahaya.

Salah satu dampak yang dapat terjadi ketika melasma tidak dirawat dan dicegah adalah terjadinya ochronosis.

Baca juga: Mitos atau Fakta Jika Penggunaan Vitamin C dan Asam Kojic Bisa Menghilangkan Hiperpigmentasi Kulit?

Ilustrasi warna kulit yang tidak merata dapat berdampak buruk pada kulit, begini penjelasan dr. Tata (Tribunlifestyle)

Baca juga: Penanganan Hiperpigmentasi Kulit dengan Bahan Alami Tak Secepat Tindakan yang Dilakukan oleh Dokter

Mengenal Ochronosis

Ochronosis merupakan salah satu penyakit yang cukup langka yang ditandi dengan terjadinya perubahan warna kulit menjadi kebiruan hingga kehitaman.

Kondisi ini dapat terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi cukup enzim homogentisic dioxygenase atau HGD.

Pasalnya enzim ini memiliki peran penting yaitu untuk memecah zat beracun yang bernama asam homogentisic.

Zat beracun berupa asam homogentisic yang tidak terpecah ini akan terakumulasi di dalam tubuh.

Pada akhirnya zat beracun ini akan membentuk pigmen atau perubahan warna.

"Jadi itu kondisi dimana sel kulit sudah mati, sehingga menyebabkan munculnya bintik-bintik hitam."

"Kondisi ini membuat kulit menjadi tidak sehat."

Baca juga: Dokter Tegaskan jika Melasma Tidak Berisiko Menyebabkan Komplikasi Lain, Begini Penuturannya

Ilustrasi warna kulit yang tidak merata akibat melasma, begini penjelasan dr. Tata (lifestyle.kompas.com)

Baca juga: Mungkinkah Melasma Bisa Muncul di Area Kulit yang Tertutup Pakaian? Begini Tanggapan dr. Irmadani

"Secara estetika juga tidak enak dilihat dan dari segi penampilan juga akan terganggu serta dapat menyebabkan seseorang menjadi tidak percaya diri," terang dr. Tata.

Halaman
12