Luka basah bisa disebabkan karena dari dalam, jadi masih dalam proses oksidasi dimana proses tersebut masih mengeluarkan cairan atau irigasi secara fisiologis untuk mengeluarkan semua yang mati, baik bakteri yang mati atau apabila ada trombosit dan lain sebagainya.
Semuanya itu akan keluar dan mengakibatkan perban cepat basah pada masa-masa awal.
Jadi kita harus benar-benar memperhatikan, pada intinya adalah mempertahankan kassa itu tetap kering.
Kalau pada luka-luka yang awal itu untuk luka baru biasanya memakai kassa yang tebal.
Aplikasikan saja kassa yang tebal dan jangan takut mengaplikasikan kassa yang tebal karena beranggapan bisa membuat faktor estetikanya kurang bagus.
Akan lebih berbahaya lagi apabila kita memberikan kassa yang tipis.
Hal ini akan membuat cepat jenuh dan apabila jarang diganti akan menjadi tempat yang bagus untuk pertumbuhan bakteri.
Jadi untuk proses penggantiannya berapa kali itu tidak bisa hanya dilihat sehari sekali.
Jadi penggantian kassanya itu harus dipertahankan untuk tetap kering, kemudian kita lihat kassanya baik dari kejenuhannya atau warnanya.
Terkadang diawal atau luka-luka yang kurang bagus kassanya akan berwarna kuning atau berwarna hijau.
Ketika hal ini terjadi maka dokter harus segera menggantinya.
Baca juga: Sering Membuat Tidak Percaya Diri, Berikut Kenali Penyebab Terjadinya Warna Kulit Tidak Merata
Baca juga: Hati-hati, Kasus Kanker Leher Rahim Menempati Peringkat ke 2 Terbanyak Dialami Wanita Indonesia
Kassa yang digunakan diusahakan harus menutupi luka sepenuhnya sehingga luka tersebut tidak akan terkena paparan sinar matahari secara langsung apabila sedang berada di luar.
Karena luka yang terkena paparan sinar matahari secara langsung bisa menjadi scars berpigmentasi.
Sehingga penyembuhannya menjadi kurang bagus.
Selain itu, perhatikan pergerakkan kassa agar tidak menghalangi pergerakkan sendi terutama luka-luka yang pasca operasi patah tulang.
Baca juga: Mayor Kes dr. Hary: Dampak terhadap Medis dan Non Medis, Kondisi Depresi Sangat Berpengaruh
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.