Untuk itu perlu dibedakan terlebih dahulu karakteristiknya.
Berdasarkan pemaparan Bonauli, bahwa dalam penanganan kantung batu empedu jika menimbulka gejala, maka ada tindakan khusus untuk menanganinya yakni melalui operatif.
Dalam prosedurnya, tindakan operatif dilakukan dengan mengangkat kantung empedu.
Tak perlu khawatir jika kantung empedu diambil, karena tindakan ini hanya mengambil produksi cadangannya saja.
Deteksi Batu Empedu
dr. Indra Marki, Sp.PD-KGEH menjelaskan cara mendeteksi penyakit batu empedu.
Baca juga: dr. Hasan Maulahela Ungkap Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Pasien saat Jalani Pengobatan Batu Empedu
Menurut pemaparannya, cara teraman untuk mendeteksi penyakit batu empedu ialah menggunakan ultrasonografi (USG).
Meski dikatakan sebagai alat deteksi paling aman, namun pemeriksaan USG ini hanya memiliki tingkat keefektifitasan berkisar 40 persen.
Bahkan terkadang jika ukuran batunya terlalu kecil, maka tidak dapat terdeteksi oleh USG ini.
Namun tak perlu risau, ada pemeriksaan lain yang menghasilkan hasil lebih jelas. Adalah pemeriksaan CT Scan.
Sementara untuk melihat kondisi di saluran empedu daoat dilakukan dengan MRI (Magnetic resonance imaging).
"Terkadang CT Scan juga bisa, tetapi besar posisinya agak sulit," tambah Indra.
Jenis Batu Empedu
Penyakit batu empedu memiliki dua jenis yakni batu kolesterol dan batu pigmen.
Baca juga: dr. Caturya Windy Sebut Wanita Lebih Berisiko Mengalami Batu Empedu, Berikut Penjelasannya
Sekitar 80 sampai 90 persen kasus batu empedu, terjadi diakibatkan oleh batu kolesterol.
Penyakit batu empedu jenis batu kolesterol cenderung disebabkan oleh beragam faktor risiko.
Di antaranya:
- Makan berlemak secara berlebihan
- Kegemukan
- Berusia lebih dari 40 tahun