Jangan Terlalu Sering Menggunakan Pencuci Vagina, Simak Penjelasan dr. H. Teuku Mirza Iskanar, Sp.OG

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ilustrasi vagina sehat

dr. H. Teuku Mirza mengatakan, beberapa perempuan datang ke dokter setelah menyadari adanya perdarahan saat berhubungan tetapi tidak disertai rasa sakit.

Jika memang sudah memasuki gejala yang lebih lanjut, maka tentu saja keluhan sudah lebih ekstrem seperti nyeri maupun gangguan ginjal.

Perlu disadari bahwa keputihan tidak bisa dianggap masalah sepele.

Terdapat 2 hal yang dianggap biasa oleh kaum perempuan, yakni nyeri menstruasi.

Baca juga: Kenapa Masih Ada Perempuan yang Mengalami Kanker Serviks meski Sudah Melakukan Pap Smear?

Normalnya menstruasi tidak mengeluhkan rasa nyeri.

Apabila saat menstruasi merasa nyeri, maka dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter agar dokter memastikan penyebab nyeri tersebut.

Sama halnya dengan keputihan yang bisa disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari infeksi sampai adanya tumor atau keganasan.

Olehkarena itu perlu dipastikan dengan pemeriksaan Pap Smear.

Penyebab dari kanker serviks adalah Human papiloma virus (HPV).

dr. H. Teuku Mirza mengatakan, human papiloma virus bisa dideteksi dengan pemeriksaan seperti Pap Smear.

Baca juga: Waspada Kanker Serviks yang Beresiko Mengancam Kesehatan Wanita

Pap smear hanya untuk deteksi dini apakah kanker atau bukan.

Setelah Pap Smear juga harus dilanjutkan dengan fase selanjutnya yakni biopsi.

Pada biobsi diharuskan untuk mengambil jaringan, dari biopsi tersebut barulah diketahui hasilnya.

Jika memang hasil dari biopsi adalah kanker serviks, tentu tidak diketahui jika penyebabnya HPV.

Untuk mengetahui apakah HPV atau bukan perlu dilakukan pemeriksaan HPV.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Jateng bersama dengan dr. H. Teuku Mirza Iskanar, Sp.OG(K). Seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)