"Itu yang kita namakan dengan kehamilan berisiko tinggi," imbuh Wiku.
Untuk melakukan intervensi ini, dibutuhkan penanganan yang tepat.
Umumnya masalah kehamilan dengan risiko tinggi dapat dikonsultasikan bersama konsultan fetomaternal yang merupakan sub spesialis dari profesi dokter kandungan.
"Bila dokter kandungan bisa melakukan intervensi kenapa tidak, namun jika ada kebutuhan khusus dan merasa perlu konsultasi maka bisa dirujuk dengan konsultan sub spesialis fetomaternal.
Deteksi Kehamilan Berisiko Tinggi
Untuk mendeteksi keadaan ini bisa didapat dari melakukan pemeriksaan penunjang pada saat awal kehamilan.
Misalnya pemeriksaan:
- Darah
- Gula darah
Baca juga: 5 Langkah Mengatasi Diabetes Gestasional pada Ibu Hamil, Terapkan Diet Sehat dan Kontrol Gula Darah
- Kolesterol
- Ginjal
- Saluran kemih.
"Dari hasil pemeriksaan akan diketahui apakah kehamilan tanpa risiko atau berisiko," sambung Wiku.
Apabila memang dibutuhkan kembali pemeriksaan tambahan, maka bisa dilakukan bersama sub spesialis konsultan fetomaternal.
Persiapan Kehamilan
Edukasi kesehatan sangat penting diberikan kepada seorang wanita menjelang menikah.
Dengan edukasi ini, dapat membantu ibu hamil dalam mengantisipasi masalah kesehatan pada saat kehamilan.
Wiku menghimbau setiap wanita pada masa kehamilan diharuskan mengonsumsi:
- Asam folat
- Zink
Baca juga: Konsumsi Asam Folat, Vitamin E dan Susu Persiapan Hamil bisa Mempercepat Kehamilan?
- Zat besi
"Jadi apa yang diharapkan didepan, yakni anak sehat dan cerdas bisa diprogram dari sejak dini," kata Wiku.
Tak harus menunggu masa kehamilan tiba, program ini bisa dilakukan sebelum ibu mengandung.
Penjelasan Dr. dr. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subspes Kfm ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)